Mohon tunggu...
Yudha Prisnanto
Yudha Prisnanto Mohon Tunggu... Desainer - Digital Marketing & Pembuat Website

Inspirasi, isi hati, konspirasi, motivasi, informasi, dll selalu tertuang dalam bentuk deretan kosa kata yang membentuk sebuah barisan kalimat dan menjadi kumpulan paragraf menjadikan sebuah alur cerita yang takkan pernah hilang dalam sejarah peradaban manusia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ayah Ingin Kamu Lebih Baik dari Ayah

8 September 2015   18:51 Diperbarui: 8 September 2015   18:59 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku pun menceritakan kejadian itu pada ayahku, beliau memberikanku banyak saran yang membuatku semakin bersemangat. Dengan beberapa kali seminar aku pun menjadi sangat mahir berbicara di depan public, sehingga mereka tak perlu ragu ketika memintaku untuk berdiri di depan sana.

Salah satu yang ayahku ucapkan padaku, "Tak semua orang dapat mahir dalam satu hal secara langsung tanpa usaha dan latihan, serta doa. Lebih baik lagi jika kamu dapat belajar dari guru-gurumu."

 

 

Server Admin Voice Chat

Setelah beberapa lama berkecimpung di dunia reporter aku pun memilih fokus di layanan voice chat. Di sana aku memiliki beberapa staff untuk membantu ku mengembangkan layanan tersebut. Cukup lama aku berada di posisi ini.

Melayani user/client dengan segala masalah mereka tidaklah mudah, di tambah juga harus mengontrol kerja para staff membuat pekerjaanku semakin tidak mudah. Namun aku menikmatinya dengan membuat pekerjaan itu bukan sebagai beban, tapi sebagai tantangan. Seperti apa yang ayahku katakan padaku.

"Bekerja sendiri tidak lebih menyenangkan dibandingkan bekerja sama dengan orang lain, ayah mempunyai banyak teman dan tak pernah meremehkan mereka semua.  Karena nantinya mereka akan merasakan hal yang sama, kerja dalam sebuah tim harus bisa menerima perintah atasan atau ketua. Akan lebih sulit menjadi pimpinan karena, harus tegas dan bijak dalam segala hal. Jika kamu bisa, maka kamu layak menjadi seorang pemimpin. Dan yang paling penting kerja itu untuk kamu nikmati, bukan malah kamu jadikan beban."

 

 

Penutupan

2 tahun lalu saat aku pulang liburan hari raya Idul Fitri, aku sedang duduk bersama ayahku di dapur. Kami berdebat tentang banyak hal hingga kami berbicara tentang masa depanku, beliau berkata, "Ayah hanya ingin kamu lebih baik dari ayah dari segala hal, ayah memang tidak bisa menjadi ayah yang seperti kamu inginkan dulu. Ayah hanya ingin kamu belajar dan menjadi orang yang dapat kamu banggakan, bukan untuk ayah, ibu atau keluarga, tapi untuk dirimu sendiri. Kamu yang menjalaninya hingga akhir, ayah dan ibu hanya menjaga dan mengajarimu sebisa kami hingga kamu pergi meninggalkan kami dengan keluargamu nanti."

Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan saat itu, aku hanya bisa menangis dan memeluk ayahku meminta maaf dan mengucapkan terima kasih. Malam itu aku tidur bersama ayahku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun