Mohon tunggu...
Dita Septi Aryani
Dita Septi Aryani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikolog Klinis yang berpraktik di salah satu rumah sakit pemerintah provinsi jawa tengah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Gangguan Kepribadian Ambang/BPD

20 Oktober 2022   07:00 Diperbarui: 20 Oktober 2022   12:28 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Ilustrasi: Adrien Olichon/Pexels)

Tidak perlu takut dengan stigma ODGJ yang ada di masyarakat, tenaga profesional akan membantu anda untuk mengurangi gejala, serta membantu anda untuk pengembangan diri anda agar dapat produktif dengan kondisi tersebut. Jangan melakukan self diagnosis, karena hal itu hanya membuat anda semakin kebingungan, memiliki citra diri buruk dan semakin membuat emosi dan suasana perasaan tidak stabil.

Terhadap seseorang dengan pengalaman traumatik, tidak perlu menolak pengalaman di masa lalu, karena itu hanya membuat seseorang menjadi tidak bisa menerima dirinya utuh dan berkutan dengan emosi yang terpendam di masa lalu. 

Belajarlah untuk menyayangi diri sendiri (Self love) dengan belajar menerima diri kita utuh baik kelehihan, kekurangan, perngalaman masa lalu baik yang menyenangkan maupun tidak dan belajarlah untuk memahami apa yang menjadi tujuan hidup kita. 

Sehingga kita bisa berkembang menjadi seseorang yang yang lebih baik dimasa depan. Seseorang memiliki masa lalu yang tidak bisa diubah, akantetapi seseorang memiliki pilhan untuk masa depannya.

Mengubah mindset bahwa mendapat perhatian hanya dari drama, seseorang bisa menadapat perhatian dari prestasi, membantu orang lain, bersosialisasi dengan orang lain, dan banyak hal lain.

Bersedia mengubah penggunaan koping yang awalnya hanya emotional focus coping menjadi maka akan lebih sehat jiwa dan menjadi pribadi yang lebih adaptif.

Jika belum mampu menghadapi permasalahan, emotional focous coping boleh dilakukan lebih dulu, tetapi pada akhirnya seseorang tersebut berani untuk menyelesaikan dan menghadapi permasalahan. Bukannya dengan menghadapi masalah dan tantangan, kualitas diri seseorang semakin meningkat.

Jalin hubungan romantis dengan pasangan. Seseorang dengan kepribadian ambang tidak perlu hanya berfokus pada masalah-masalah, trauma di masa lalu, tetapi berusaha menjalin relasi romantis dengan pasangan.

Hubungan romantis membantu seseorang memiliki kelekatan dengan sosok baru yaitu pasangan. Jika masalalu ia kehilangan sosok lekat seperti orangtua, maka ketika dewasa kelekatan tersebut beralih ke pasangan, dan ia akan mendapatkan dukungan, perhatian dari pasangan.

Ketika seseorang mendapatkan diagnosa gangguan kepribadian ambang (gangguan mental lain), maka jangan hanya berfokus dengan gangguan, tetapi fokus pada upaya yang bisa dilakukan untuk mengontrol gangguan yang dimiliki. Yang kedua kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa belajar dari masa lalu untuk memperbaiki diri dan bangkit di masa depan. 

Apabila seseorang belum mampu berdamai dengan masa lalunya, dan permasalahan psikologis terkait dengan trauma masa lalu yang masih mengganggu kehidupan saat ini maka mintalah bantuan profesioal seperti psikiater ataupun psikolog yang bisa membantu berdamai dengan masa lalu dan berusaha untuk menerima diri dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun