Mohon tunggu...
Dita Septi Aryani
Dita Septi Aryani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikolog Klinis yang berpraktik di salah satu rumah sakit pemerintah provinsi jawa tengah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Gangguan Kepribadian Ambang/BPD

20 Oktober 2022   07:00 Diperbarui: 20 Oktober 2022   12:28 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Ilustrasi: Adrien Olichon/Pexels)

Penggunaan coping yang berpusat pada emosi

Faktor lain yang menjadi risiko munculnya kepribadian ambang/borderline adalah strategi pemecahan permasalahan/koping.

Folkman (1988) menyimpulkan bahwa strategi koping adalah usaha individu untuk mengurangi stres melalui usaha kognitif dan perilaku langsung.

Strategi koping dibedakan menjadi dua, yaitu strategi koping yang berpusat permasalahan (problem Focus copping) dan koping stres yang berpusat pada emosi (emotional focus copping). 

Kedua jenis koping ini sama efektifnya sepanjang digunakan pada kondisi yang tepat, hanya saja ada individu yang hanya mengembangkan satu jenis koping yaitu, emotional focus coping.

Bentuk emotional focus coping yang tidak tepat seperti melarikan diri, memendam perasaan amarah, melakukan perilaku bahaya, menolak dirinya sedang bermasalah sangat erat hubungannya dengan gangguan kesehatan mental.

Copper (dalam Wibhowo, 2018) seeorang yang bersedia melakukan negosiasi dan mengubah pandangan (pengubah penggunaan koping yang tidak tepat) maka akan lebih sehat jiwa dan menjadi pribadi yang lebih adaptif.

Seseorang yang hanya menggunakan koping emosi maka kecenderungan mengalami depresi dan kecemasan lebih tinggi dibandingkan orang yang menggunakan problem fokus coping.

Kegagalan menjalin hubungan romantis 

Bowne berpendapat jika faktor psikososial merupakan salah satu penyebab gangguan jiwa seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, kegagalan dalam hidup, permasalahan terhadap penyakit dan permasalahan dalam perkawinan.

Permasalahan terkait dengan pasangan merupakan salah satu stressor paling banyak memicu gangguan kejiwaan, salah satunya gangguan kepribadian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun