Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanda Tangisan Bayi dari Gereja Tua

6 November 2020   22:02 Diperbarui: 6 November 2020   22:09 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara duduk di depan teras rumah sembari menikmati kopi dan bermain dengan anjingku, kedua anak kecil mendekat. Awalnya, mereka juga ingin bermain dengan anjingku. Namun, salah seorang anak kecil membuka kisah.

"Tadi malam kami dengar tangisan bayi dari gereja tua," katanya. 

Aku kaget. Bulu kuduk tanganku ikut berdiri.

"Jangan sampai ada tetangga yang kedatangan tamu dengan anak kecil."

"Tidak. Mama Lisa juga mendengar yang sama."

Mama Lisa adalah salah satu tetangga kami. Seorang janda tua. Tinggal sendiri. Seperti keluarga kami, dia juga adalah salah satu saksi hidup dari keberadaan gereja tua itu. Tapi jarang aktif di gereja. 

"Kata Mama Lisa, tangisan itu seperti sebuah peringatan. Kalau kita dengar tangisan itu berarti akan terjadi sesuatu di kampung."

"Tidak mungkin. Itu hanya cerita untuk menakut-nakuti."

***

Tok. tok. tok. Bunyi ketukan di rumah kami.

Mendengar itu, Aku lantas membukakan pintu. Seorang tetangga kami yang mengetuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun