Sementara duduk di depan teras rumah sembari menikmati kopi dan bermain dengan anjingku, kedua anak kecil mendekat. Awalnya, mereka juga ingin bermain dengan anjingku. Namun, salah seorang anak kecil membuka kisah.
"Tadi malam kami dengar tangisan bayi dari gereja tua," katanya.Â
Aku kaget. Bulu kuduk tanganku ikut berdiri.
"Jangan sampai ada tetangga yang kedatangan tamu dengan anak kecil."
"Tidak. Mama Lisa juga mendengar yang sama."
Mama Lisa adalah salah satu tetangga kami. Seorang janda tua. Tinggal sendiri. Seperti keluarga kami, dia juga adalah salah satu saksi hidup dari keberadaan gereja tua itu. Tapi jarang aktif di gereja.Â
"Kata Mama Lisa, tangisan itu seperti sebuah peringatan. Kalau kita dengar tangisan itu berarti akan terjadi sesuatu di kampung."
"Tidak mungkin. Itu hanya cerita untuk menakut-nakuti."
***
Tok. tok. tok. Bunyi ketukan di rumah kami.
Mendengar itu, Aku lantas membukakan pintu. Seorang tetangga kami yang mengetuk.Â