Meski letaknya lebih tinggi daripada Kota Yogyakarta, Gunung Kidul tidak terbilang dingin untuk kawasan dataran tinggi. Tak sulit untuk menuju ke Gunung Kidul. Daerah yang dikaruniai pemandangan alam yang luar biasa.
Gunung Kidul sendiri memiliki lluas 1.485 kilometer per segi. Dengan total penduduk pada tahun 2017 sebanyak 729.364 jiwa dan kepadatan sebesar 491,04 jiwa per kilometer per segi.
Dengan luas sekitar satu per tiga dari luas Yogyakarta, Gunung Kidul relatif rendah kepadatan penduduknya jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Yogyakarta.
Di sisi utara, Gunung Kidul berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Sukoharjo. Kabupaten Wonogiri di sebelah timur, Samudera Hindia di sisi Selatan. Sementara di bagian barat, Gunung Kidul berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Sleman.
Dengan titik koordinat yang strategis, Gunung Kidul mengandalkan potensi wisata untuk menyumbang pendapatan asli daerahnya.
Sayangnya, dengan PAD yang tinggi di sektor wisata kurang cukup memengurangi tingkat kemiskinan warganya. Bahkan, ketimpangan ekonomi terlihat di mana-mana.
Dari data Analisis Kemiskinan Gunung Kidul 2019 yang dikeluarkan BPS Gunung Kidul, nilai gini ratio tahun 2018 mencapai 0,337 atau termasuk kategori ketimpangan moderat. Nilai tersebut lebih rendah dibanding tahun 2017 yang sebesar 0,340.
Dengan kata lain, distribusi pendapatan penduduk Gunung Kidul di tahun 2018 lebih merata di banding tahun 2017. Meski masih terlihat beberapa ketimpangan di kalangan masyarakat.
Tapi jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Yogyakarta, nilai gini ratio Gunung Kidul adalah yang terendah dari tahun ke tahun.
Meski distribusi pendapatan lebih merata dibanding daerah lain, justru faktor ini menjadi alasan kuat beberapa warga mengakhiri hidup dengan melakukan bunuh diri.
Sungguh ironis. Padahal, dari data BP, jumlah penduduk miskin di Gunung Kidul pada tahun 2018 sebesar 125,76 ribu orang atau hanya 17,12 persen dari total penduduk.