Di tubir dipan ruang IGD Anak, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, tangan Ivan Berkat Tama Gulo memegang kepala mungil Nadine Sohaga Gulo.
Ivan tak kuat melihat anak keduanya yang terbaring menahan sakit itu. Sesekali, Ivan mencium kening Nadine yang didiagnosis Atresia Bilier.
Mata Nadine menguning, seperti senja. Tapi senja yang kesakitan. Di ruang IGD Anak itu juga, Erna Wati Gulo, ibu Nadine, berdiri tak jauh dari Ivan. Sekuat tenaga, Erna menahan air mata.
Ivan turun dari dipan, mengambil sikap jongkok. Dengan nafas tak beraturan, Ivan memegang kepala Nadine. Memejamkan mata, kemudian berdoa :
Tuhan, tolong jangan sakiti anak saya kalau ada salah dan dosa kami, karena ada salah saya ke anak saya, juga maafkan anak saya jika ada salah, tolonglah dimaafkan dan saya mengikhlaskan anak saya ini untuk berpulang kepada engkau.
Begitu Ivan selesai berdoa, di situ juga Nadine mengembuskan nafas terakhir. Bayi 6 bulan lebih 16 hari itu menutup mata untuk selama-lamanya, pada Senin, 10 Agustus 2020, pukul 23.17 WIB, di RSCM, Jakarta.
***
Nadine Sohaga Gulo, lahir 25 Januari 2020 di Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dua minggu setelah kelahiran, ada kuning di mata dan seluruh tubuh Nadine.
Melihat kondisi putri keduanya itu, Erna Wati Gulo tidak panik, lantaran, bayi kuning setelah lahir itu sudah biasa di Desa Baruzo, Kecamatan Sogaeadu, Kabupaten Nias.
Tubuh dan mata Nadine yang menguning hanya dijemur di halaman rumah setiap hari selama sebulan.
Nadine -- saat itu -- juga terlihat sehat dan gemuk. Sekilas tumbuh normal seperti bayi pada umumnya.