Mohon tunggu...
Dony P. Herwanto
Dony P. Herwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Story Teller | Journalist | Documentary Maker

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Senja di Mata yang Menguning

12 November 2020   16:16 Diperbarui: 14 November 2020   07:37 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas Nadine mengembuskan nafas terakhir, RSCM mengeluarkan Sertifikat Medis Penyebab Kematian.

Awalnya, sertifikat itu menunjukkan gejala kematian Nadine akibat Covid-19, meski bukan gejala mayor. Alasan utamanya, Nadine memiliki paru-paru basah.

Melihat isi sertifikat medis penyebab kematian, Ivan lantas protes. Dengan amarah yang meluah, Ivan menolak isi sertifikat itu.

Pasalnya, diawal pemeriksaan, pihak RSCM tidak ada diagnosis yang mengarah Covid-19. Tetapi setelah meninggal, pihak rumah sakit justru menulis sebab kematian Nadine, salah satunya karena Covid-19.

"Janganlah anak ini meninggal karena covid, kami yang bertiga, berempat ini pulang nanti kami ke Nias belum tentu kami diterima,"

"Nggak masalah kalau betul covid anak saya ini, nggak masalah dikubur di Jakarta ini, tempat pemakaman covid,"

"Keluarga kami mendengar ini di Nias bagaimana nasib kami bakal tidak diterima lagilah kami tiga orang ini. Sudah kena covid orang itu," cerita Ivan.

Erna sempat tidak sadarkan diri saat mendengar Nadine meninggal -- salah satunya -- disebabkan karena suspect covid-19. Itu artinya, Nadine tidak bisa dimakamkan di Nias.

"Kalau Nadine tidak bisa pulang, saya juga tidak pulang. Sempat khawatir. Saya tidak mau meninggalkan Nadine. Saya sempat berpikir untuk tinggal di Jakarta selamanya," kata Erna mengenang peristiwa 10 Agustus 2020 itu.

Hery Aldian yang mendampingi Ivan menemui pihak RSCM mengatakan, alasan pihak rumah sakit menulis suspect covid-19 adalah, pihak rumah sakit tidak ingin ada penularan dikemudian hari saat hasil rapid tesnya keluar dan reaktif Covid-19. "Rumah sakit juga dilema," ucap Hery.

"Tujuannya adalah untuk keluarga agar tetap menjaga dan tidak ada penularan," kata Prof. Hanifah menguatkan upaya preventif yang dilakukan pihak rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun