Anak-anak atresia bilier tak bisa lepas dari selang Nasogastric Tube (NGT) di hidung untuk minum susu. Selang NGT per satu minggu harus diganti. Itu normalnya.
Dengan adanya pembatasan pergi ke rumah sakit, penggunaan selang NGT harus benar-benar dihemat. "Setiap kontrol di RSCM, selang NGT hanya diberikan 4 selang," ucap Sartiani.
Dari data Yayasan Rumah Satu Hati, per Januari -- Agustus 2020 tercatat sebanyak 82 anak yang mengalami atresia bilier.
Dyah Putri Ambarwati, pengurus Yayasan Rumah Satu Hati mengaku banyak orang tua yang memiliki anak atresia bilier ingin pergi ke Jakarta di tengah pandemi.
Tetapi, Dyah selalu memberi informasi bahwa akan sangat banyak resiko jika harus pergi ke Jakarta di saat pandemi.
Persoalannya, sejak Februari -- Agustus 2020, RSCM menunda program transplantasi hati.Â
"Kami arahkan untuk persiapkan diri di daerah masing-masing. Kalau di sini, di rumah singgah hanya perbaikan gizi anak saja," kata Dyah.
"Banyak yang sudah sampai Jakarta tanpa menghubungi kami juga ada, tapi kondisinya sudah mengkhawatirkan," imbuhnya. Nadine salah satunya.
Nadine datang dengan kondisi yang sudah mengkhawatirkan. Akhirnya tidak lama di Jakarta terus berpulang. Nadine masih beruntung, ada yang mendampingi dari Nias. Ada yang memberi biaya. Resiko sudah ada yang tanggung.
"Banyak juga orangtua yang pergi ke Jakarta dengan modal semangat saja. Di Jakarta -- saat ini - tidak ada apa-apa loh gitu. yang dicari di sini masih belum ada," jelasnya.
Ini jelas berbeda saat sebelum pandemi, ketika program transplant rutin bergulir. Ada harapan hidup di Jakarta.