Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Angklung Ramadhan

30 Mei 2018   11:51 Diperbarui: 30 Mei 2018   18:20 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, bagus itu. Ini pentas seni sekalian bisa menjaga budaya nasional kita. Kalo perlu bantuan, Oom bisa ajarin main angklung."

"Boleh, Oom."

"Baik, gimana kalo besok malam kalian ke rumah. Abis sholat tarawih ya..."

***

Malam, jam 8. Dzul, Toro, dan teman-teman yang lain sedang berkumpul untuk belajar angklung. Tak ketinggalan Pak Rubi, ayahnya Toro ada di situ.

"Selamat malam, anak-anak."

"Selamat malam, Oom."

"O, ya. Coba Oom hitung dulu berapa yang datang malam ini. Satu, dua... Ada empat belas. Sudah cukup buat kelompok musik angklung. Kalian boleh pinjam angklung-angklung ini," kata Pak Rubi.

Dzul, Toro dan teman-temannya memerhatikan penjelasan Pak Rubi dengan serius.

"Baik, sekarang kita bagi masing-masing alat. Tujuh orang pegang angklung dengan nada rendah. Tujuh lagi yang nada tinggi."

Dzul, Toro dan teman-temannya pun mengambil masing-masing satu angklung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun