Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Pramuka : Pionering Kokoh

14 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 15 Agustus 2023   11:29 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hening suasana malam ingatkanku akan sebuah kenangan. Terasa amat sangat sejuk tatkala hati ini mengingatnya. Ingin rasanya kembali dalam masa itu. Namun, aku sadar waktu tak mungkin bisa kembali. Sebait catatan dalam buku harianku seakan membuatku masuk lebih dalam akan masa-masa indah dikala itu.

"Aku anak Pramuka, Aku gak boleh manja. Hujan tak akan surutkan langkahku. Ini tanggung jawab, ini amanah, harus diselesaikan saat itu juga. Seberat  apapun medan yang kutempuh, harus bisa  aku selesaikan karena aku anak Pramuka. Gak boleh Manja! "

Ngoro, 7 Februari 2015

Yah, itulah sepenggal catatan dari buku harianku. Aku ingat benar saat harus mengendarai motor di tengah derasnya hujan di malam hari yang gelap. Seakan tak ingin lepas dari kenangan, kusandarkan tubuhku di kursi kerjaku, sambil menikmati teh hangat buatan nenekku tercinta.

"Kak Yogi..Kak Yogi." suara cewek dari kejauhan terdengar memanggilku.

Langkahku terhenti sejenak setelah mendengar suara memanggil namaku. Kubalikkan tubuhku, sembari mencari-cari siapa yang memanggilku.

"Kak, susah amat sih buat ketemu sama Kak Yogi, dari tadi di cari gak ketemu -ketemu, sekarang ketemu pura-pura gak dengar lagi." dengan nafas terpenggal-penggal dia mencoba berbicara denganku.

"Maaf kak, bukannya pura-pura gak dengar, ini masih banyak pekerjaan kak jadi ya bawaannya keburu-buru terus, maaf  kak ya." jawabku kepada cewek itu yang kukenal bernama Kak Riza kawan karibku di Pramuka.

Memang dia sering mencariku untuk menyampaikan pesan-pesan dari guru atau menyampaikan proposal kepadaku.

"Baik, permintaan maaf diterima asal nanti pulang sekolah mau nraktir aku bakso di kantin "omongnya asal sambil mengajakku duduk di kursi depan kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun