Aku menggangguk sambil tersenyum, sebagai tanda setuju. Terdiam seribu bahasa. Tidak tahu harus berkata apa. Namun setidaknya aku bersyukur, Adam masih mau mengerti dan ingat semua pesanku.
"Sarah, kenalkan ini rekan bisnisku dari perusahaan yang lain. Tapi kami sama-sama meeting di sini," Adam membuka suara.
"Kenalkan Bu. Nama Saya Dina Mariana. Panggil saja Maria."
"Saya Sarah Qistina Azzahrah. Panggil saja Sarah."
"Sarah ke sini dalam rangka apa?" Maria bertanya sambil melirik ke arah Adam.
"Saya bekerja sebagai staf pengacara yang masih menjalani masa training." Jawabku sambil tersenyum.
"Oh, dimana?"
"Yusuf Haris Lawyer and Patners," Adam membantu menjawab pertanyaan Maria.
"Maria dan Adam, saya mohon diri dulu ya? Mau pulang udah malam."
"Sebentarlah Sarah. Aku belum selesai ngomong sama kamu." Adam menahan tanganku, dan menarikku kembali untuk duduk, saat aku sudah berdiri.
Maria tersenyum memandang kami berdua. Senyum aneh, yang tidak bisa kutebak artinya. Aku menjadi salah tingkah, dan melepasakan tanganku dari genggaman Adam.