Mohon tunggu...
Diyah Ayu Nur Halimah
Diyah Ayu Nur Halimah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer, Content Creator

Ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di berbagai platform.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kolotnya Bumil

1 September 2021   07:28 Diperbarui: 1 September 2021   07:33 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mariana menghela napas. Sudah dijelaskan dan diminta periksa, masih saja bertanya.

"Kamu tahu nggak, Ma? Kematian ibu dan bayi di Indonesia itu masih tinggi?"

Rahma menggeleng.

"Itu memang banyak penyebabnya, salah satunya ya persalinannya bukan di tenaga kesehatan," jelas Mariana.

"Kenapa nggak diizinin persalinan di dukun bayi, ya karena khawatirnya alat yang digunakan tidak steril. Itu bisa jadi penyebab infeksi yang bisa membuat ibu meninggal."

Bulu kudu Rahma berdiri. Ia membayangkan sendiri bagaimana jika ia nanti melahirkan di dukun bayi, lalu terkena infeksi.  Rahma menggeleng, menepis pikiran negatif.

"Terus nih, kalau ada apa-apa, seperti kematian ibu atau bayi, pasti yang dimintai pertanggungjawaban bidan desa. Karena bidan desa yang paling dekat dengan warga desanya."

Rahma mengangguk paham.

"Aku jelasin, ya. Minimal periksa kehamilan itu enak kali di bidan, dua kali di dokter." Aku mencoba menjelaskan dasar pemeriksaan ibu hamil. "Enam kali di bidan itu dua kali waktu hamil awal sampai tiga bulan, satu kali di kehamilan empat sampai enam bulan, terus tiga kali sewaktu usia kehamilan udah tujuh sampai sembilan bulan."

***

Akhirnya, Mariana dan Reza bisa bertemu. Keduanya mengobrol sembari makan di pinggir jalan. Menikmati suasana malam minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun