Maria menghampiri Reza yang masih duduk di atas motor. Wajahnya ikut bingung melihay Mariana yang tampak khawatir.
"Ayo, Za! Ke RS!"
***
Bu Ira menghela napas. Tampak kelegaan di wajahnya.
"Ya gini, Mar. Kalau bumil nggak mau periksa, kita nggak tahu pemeriksaan labnya, jadi nggak tahu risiko apa yang bakal terjadi kalau bersalin."
"Iya, Bu," ucap Mariana paham.
"Kamu balik, ya. Istirahat. Udah malam juga."
Mariana mengangguk, ia pamit dengan Bu Ira sebelum akhirnya menemui Reza yang masih setia menunggunya di luar IGD.
"Gimana?"
"Alhamdulillah. Perdarahannya udah berhenti."
Reza yang melihat keletihan di wajah Mariana, mengelus puncak kepala gadis itu. Ia tahu, tidak mudah menjalani tugasnya sebagai asisten bidan. Meski baru kuliah, belum pernah melakukan tindakan mandiri, ia tetap harus siaga jika ada panggilan mendadak.