Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Xenia Hitam B1871KFO Kami Hilang

21 Oktober 2012   01:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejutan demi kejutan dalam hari-hari yang berjalan adalah warna-warni hidup yang “memaksakan” kita untuk terus belajar memahami makna hidup itu sendiri.

Kejutan itu bisa berupa kebahagiaan, kegembiraan, dan kesenangan atau pun sebaliknya. Berupa kabar duka cita, kehilangan, dan kekecewaan serta kegagalan.

“Pak, Xenia PS hilang. Penyewanya ditangkap di polsek Bogor kemarin sore, dan aku baru dapat kabarnya barusan..”.

Demikian lapor saya pada Pwd ( suami ) di Cipularang Km 97, perjalanan dari Bandung sepulang dari klien.

Memberikan kabar secepat mungkin kepadanya adalah hal reflek yang selalu ingin kulakukan, baik suka atau kebalikannya. Saya menempatkannya bukan saja sebagai pendamping hidup, tapi juga advisor dalam kapal kecil yang saya jalankan.

Setidaknya, ada sedikit beban yang terlepas karenanya. Dan jika pun itu adalah kabar baik, sesegera mungkin kegembiraan itu ingin kutularkan juga. Membayangkan wajah berseri-serinya membaca atau mendengar pesan dan kabar-kabar baik selalu saja melengkapi kebahagiaan yang menghampiri.

Kabar mengagetkan itu tentu saja seperti menenggelamkan suka cita atas kemenangan tender pekerjaan corportate gathering cukup besar yang baru saja kami dapatkan.

Mendadak saya dan teman-teman terdiam, untuk kemudian sibuk mencari solusi untuk mendapatkannya si hitam kembali.

Mobil itu bukan milik saya pribadi. Itu adalah hasil jerih payah dan tetesan keringat segenap team PS yang selalu bahu membahu selama ini.

Maka begitu berita itu dibagikan di grup, seketika itu pula rasa kehilangan menyelimuti kami semua. Dan entah bagaimana, Broadcast Blackberry Message malah disebarkan oleh para personel band yang sering bekerja sama, tour leader, dan banyak sahabat-sahabat kami. Yang isinya adalah : meminta bantuan bagi siapa yang menemukan Xenia 2010 - B1871KFO warna hitam itu menghubungi contact person yang tertera.

Ada rasa haru atas bentuk solideritas itu. Tapi terselip rasa khawatir juga jangan-jangan akan menimbulkan dampak kesulitan lain yang mungkin terjadi. Praktek pemerasan misalnya? Nauzubillah..... Ya Allah, semoga kami terhindar dari cobaan yang kami belum kuat menanggungnya.

Masih teringat kalimat saya saat melepasnya 1 ½ bulan yang lalu.

”Teman-teman, ikhlaskan si hitam hilang dari pandangan kita untuk 1 tahun lamanya ya.... Silakan ucapkan salam perpisahan....( dengan nada bercanda tentu saja...red ). Dia akan bekerja untuk kita semua agar kita bisa naik kelas. Semoga beberapa bulan ke depan, kita sudah bisa memperbanyak unit rental kendaraan jika yang ini bisa lancar... Berharap segera keluar adik-adiknya yang mengantarkan kita mempunyai armada-armada besar seperti Panorama Tour & Travel dengan bus White Horse-nya..! He..he..he..” Yang segera diaminkan oleh rekan-rekan dengan berbagai komentar lucu yang sahut menyahut pastinya.

Di banyak situasi, saya sering mengajak team untuk berani membangun impian setinggi bintang di angkasa. Ucapan adalah serupa doa-doa yang mengalir. Seberapa pencapaian nantinya, bukanlah ukuran. Segenggam semangat juang sangatlah berarti untuk terus menjadikan hari-hari kami penuh energi.

”Kabar baik dan buruk selalu berdampingan dalam hidup ini. Tenanglah.....pelan-pelan kita cari solusinya. Semoga masih rejeki. Yang penting tetap menjaga agar energi kita tidak terbuang sia-sia untuk mengurusi masalah ini” Demikian komentar Pwd mendengar saya ”mengadukan” kejadian itu.

”Mobil itu dicover asuransi total lost oleh 2 perusahaan asuransi besar. Mas Yk, pemilik bengkel mobil di Jakarta Selatan menawarkan diri untuk bantu mengurusi pencairannya. Tapi kami diminta diam saja tak usah ikut-ikutan bicara ke pihak asuransi. Karena pastinya dia tidak akan menyampaikan permasalahan yang sebenarnya. Kita tahu, pihak leasing dan asuransi tidak akan mau mengcover kehilangan yang karena kelalaian sendiri, atau disewakan, karena polisnya bukan untuk komersil.” saya masih meneruskan pembahasan alternatif solusi.

”Ya nggak boleh itu....!” Pwd geleng-geleng tidak setuju.

”Iyaaaa....aku tahu. Aku juga masih bisa membedakan mana benar dan enggak lah Pak.... Kita tidak lebih baik dari si penipu itu dengan cara membohongi pihak asuransi. Jalur polisi menurutku harus ditempuh jika teman-teman di Bogor menyerah. Aku sudah konsultasi sama Bm ( teman SMP kami yang polisi ) juga untuk hal ini. Dia bilang kalau sudah tahu dimana mobil itu berada, dia yang akan bantu menariknya. Yang sudah-sudah katanya digadaikan. Si pelaku bisa dapat sekitar 25jt-an untuk mobil sejenis. Biasanya dengan cara paksa kalo sudah seperti itu....haduh ribet amat yah....”

Demikianlah, sejak Kamis, tanggal 11 Oktober 2012 itu, hari-hari kami diisi dengan berbagai usaha pencarian, termasuk mendapatkan bukti-bukti tentang pelaku.

Ada sekitar 25 unit kendaraan bermasalah yang disebabkan oleh ”bisnis hitam” penyewa tersebut. Kebanyakan adalah xenia/avanza 2010 – 2012, dan sebagian kecilnya adalah jenis innova.

Secara garis besar alur prosesnya adalah sebagai berikut.

Koordinator ( Penyewa 1 ) – Penyewa 2 –  USER

Kendaraan tersebut kami titipkan di seorang kenalan yang masih ada hubungan famili dengan sahabat saya, bernama Hs. Saya mengenalnya beberapa tahun lalu sebagai seorang pekerja keras. Keluarganya mencatatnya sebagai seorang yang gigih dan tak pilah-pilih pekerjaan.

Lalu Hs memiliki partner kerja bernama Pak Ok, yang sudah puluhan tahun menjalankan usaha sebagai broker kendaraan baik ke pribadi maupun ke perusahaan.

Nah, rupanya kendaraan tersebut jatuh ke tangan yang salah. Penyewa 2 adalah seorang wanita cantik kelahiran Lampung. Masa kecil yang hidup dimanja dan bergelimang harta berubah total saat roda hidup berada di titik bawah. Bapaknya pensiun, dan entah bagaimana ceritanya, perekonomian keluarga ambruk perlahan.

Gaya hidup hedonis rupanya telah mengakar dalam diri Ibu Vn ini. Ia berpetualang menjadi ”selir-selir tidak resmi” para pecinta dunia...dan tak dapat melepaskan diri hidup segala bentuk kemewahan.

Dari mulai memalsukan identitas diri menjadi 5 tahun lebih muda dari usianya, ia berhasil mendapat suami seorang pendeta muda yang ganteng dan berwibawa.

Segala info tentang wanita itu tiba-tiba terbuka faktanya hari demi hari, seiring banyaknya teman-teman yang mendengar kasus itu. Kami memilih berdiam diri sebagai pengamat, memfollow up sebatas telepon, dengan iringan doa tentunya.

Kami dengar beberapa mobil telah dikembalikan ke pemiliknya....namun seminggu lebih janji-janji pengembalian si hitam belum juga tereralisasi.

Si Vn bahkan telah lepas dari tahanan karena berhasil meyakinkan polisi bahwa dirinya sedang hamil. Atas nama kemanusiaan, polisi melepaskannya, dan memberlakukan wajib lapor saja.

”Penahanan ditangguhkan....” Hanya itu saja keterangan yang dapat kami peroleh tiga hari yang lalu.

”Bu, sahabat lamaku bekerja di gereja B di gedung X. Dia bilang akan melaporkan ke para petingginya, Pendeta N dan T untuk membantu menyelesaikan masalah ini”

Secercah harapan muncul kembali. Kami yakin sekali bahwa pihak gereja tidak tahu menahu oknum yang adalah istri dari pendeta muda itu.

Dan keyakinan itu semakin kuat setelah kami berhasil berkomunikasi dengan Pak P, suami Bu Vn. Kami menjadi iba melihat wajah yang memancarkan cahaya kebaikan pun adalah korban dari seorang wanita yang telah ia putuskan menjadi pendamping hidup. Sebagaimana yang saya sering dengar ikrar di berbagai pernikahan umat nasrani, janji-janji untuk sehidup semati. Janji setia untuk selalu sedia dalam suka dan duka, sakit dan sehat itu segera saja menularkan rasa prihatin mendalam terhadapnya.

PR sebelum tidur. Vn adalah : perempuan yang biasa bohong, tidak takut sama siapa pun, termasuk Tuhan. Tidak takut sama suaminya, suka banget dapet perhatian dari laki-laki, sudah berhasil menipu banyak orang”, BBM Bu Ayi di grup bertajuk  ”NEWS” yang dikirimkan Kamis malam, jam 22.54 itu saya baca dengan bulu roma bergidik ngeri.

Tak satu komentar pun saya tulis di sana selain ucapan diri ”Astaghfirullah...Nauzubillah...Lindungi kami ya Allah....”

Sabtu pagi, sebuah sms bernada ancaman terpaksa kami layangkan pada pendeta muda yang adalah korban juga. Ada rasa tidak tega sebenarnya, tapi urusan hati harus kami kesampingkan terlebih dulu untuk misi yang lebih besar.

Bahwa jika Jumat ini si hitam tidak dikembalikan, maka kami harus mencari keadilan ke petinggi gereja tempat beliau bekerja.

Berurusan ke polisi menjadi pilihan terakhir, karena ada hal administrasi yang menjadi kendala. Yaitu kontrak dengan periode 1 tahun itu harus direvisi terlebih dahulu. Jerat hukum tak dapat dikenakan kepada yang bersangkutan dengan mudah tanpa itu.

Ju’mat malam adalah hari penuh ketegangan. Bu Ayi dikawal 3 orang team laki-laki kami berangkat ke Bogor untuk menemui Vn dan suaminya.

Vn masih bernegoisasi untuk mengembalikan Selasa depan, tapi permohonan itu tak kami setujui. Terlalu lelah dan banyak energi terbuang hanya untuk memercayai serigala berbulu domba itu.

Ada rasa khawatir dan cemas yang amat menyelimuti. Saya jelas mengkhawatirkan keselamatan teman-teman itu. Banyak hal di luar dugaan yang bisa terjadi. Ditambah kabar bahwa si Vn membawa seorang ”dukun” di dalam proses negoisasi itu.

Bersegera kuambil air wudhu lalu kuraih sebuah kitab yang menjadi teman setia di pagi dan malam hari. Kali itu, kupilih salah satu surat favoritku ; Ar-Rahman. Ya, hanya itu yang bisa dilakukan. Menyusul teman-teman juga bukan solusi, karena toh aku lebih awam dalam soal medan di kota itu.

Kumohonkan curahan belas kasihNya malam itu dengan sepenuh kerendahan. Kutitipkan keselamatan dan kelancaran urusan teman-teman hanya kepada Sang Segala Maha.

Kepentingan mengembalikan si hitam itu jadi menciut seketika. Barang dan harta adalah rejeki yang dapat kapan saja kembali kepada pengirimNya. Bukankah sehelai daun yang terjatuh pun adalah karena kehendakNya?

Kumohonkan dengan segenap harap dan kepasrahan yang tertunduk sempurna di hadapanNya, untuk melindungi keempat sahabatku yang sedang di medan juang. Di sebuah kota hujan nan sejuk yang tiba-tiba berubah menjadi horor malam itu.

Ada rasa tenang mengaliri hati begitu kitab suci telah kembali ke tempat semula.

Dan....Subhanallah apa yang terjadi? Beberapa menit kemudian, saat jam menunjuk angka 11.30 handphone saya berdering.

”Bu...Alhamdulillah. Si hitam sudah kami dapatkan. Alhamdulillah...Subhanallah....”

Syukur tak terkira kami panjatkan tiada henti. Kendaraan yang adalah murni hasil kerja keras teman-teman telah kembali.

Teman-teman yang pulang jam 02.00 dini hari dengan selamat tak kurang suatu apa itu pun adalah pertolongan lainnya yang jauh lebih berarti tentunya.

Subhanallah...takdir yang menghampiri kami sepenuhnya adalah rencanaNya.

Maka, untuk menggambarkan makna yang melintasi pikiran kami semua malam itu, syair lagu Takdir – Opick Ft.  Melly Goeslaw di bawah inilah yang rasanya paling pas untuk mewakili.

Dihempas gelombang dilemparkan angin

Terkisah bersedih bahagia Di indah dunia yang berakhir sunyi

Langkah kaki di dalam rencanaNya

Semua berjalan dalam kehendakNya

nafas hidup cinta dan segalaNya

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi

Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi

Kuberserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi

Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah

Bila mungkin tawa coba bersabarlah

Karena air mata tak abadi

Akan hilang dan berganti (hilang kan berganti)

Bila mungkin hidup hampa dirasa

Mungkinkan hati merindukan

Dia karena hanya denganNya hati tenang

Damai jiwa dan raga

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi

Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya robbi

Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya robbi

Hanya padaMu ya robbi

Sebagai penutup, semoga Allah senantiasa membukakan jalan kemudahan dalam segala urusan. Mengulurkan tangan di waktu yang tepat. Memberi keluasan dalam kesempitan. Ujian demi ujian yang datang silih berganti semoga hanya akan menyemaikan benih syukur dan menguatkan keyakinan bahwa dunia bukanlah cita-cita tertinggi.

Semoga pelajaran mahal atas peristiwa ini menjadikan kami semakin hati-hati.

Note :

Tulisan ini saya dedikasikan kepada seluruh rekan-rekan, sahabat dan saudara yang telah turut memberikan simpati dan dukungan doa. Buat siapa saja yang sempat menyimak, semoga menjadi pembelajaran kita semua...:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun