Kami terdiam sesaat.
“Rey, besok aku akan ke Paris, melanjutkan studiku di sana,” Nayla berkata tiba-tiba.
“Dan,” Nayla menghentikan perkataannya.
“Aku akan melangsungkan pernikahanku dengan Dio di sana juga” lanjutnya.
Glekk! Aku menelan ludahku. Kerongkonganku berasa tercekik.
“Ke,”
“Kenapa?”
“Kenapa kau baru mengabari sehari sebelum keberangkatanmu?” tanyaku getir.
Nayla terdiam.
“Maaf.” hanya satu kata itu yang melompat keluar dari mulut Nayla.
“Berapa lama kau di sana?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!