Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem based learning), Boud dan Felleti dalam Mohammad Jauhar (2000:7) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah suatu pendekatan membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik serta menjadi pembelajar mandiri. Model pembelajaran ini membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah atau problem sloving dan keterampilan intelektualnya, belajar berbagai peran orang dewasa melibatkan pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri.
4. Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran IPS
Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi (content) yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota Masyarakat.
Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPS, merupakan dua sisi yang saling mendukung. Pendidikan IPS mengamanatkan agar pembelajarannya menggunakan masyarakat sebagai tempat, media atau laboratriumnya. Dengan menggunakan masyarakat sebagai laboratriumnya, maka pendidikan IPS akan mampu menghadirkan materi pembelajaran dengan keadaaan yang sesungguhnya pada lingkungan atau masyarakat. IPS mengkaji seperangkat konsep, fakta, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang dimulai dari lingkungan terdekat hingga lingkungan terjauh. Pada pembelajaran IPS, peserta didik akan lebih mudah memahami apabila guru mampu mengaitkan materi dengan situasi yang terdapat disekitar peserta didik, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik.
Setelah melaksanakan pembelajaran IPS terpadu, lalu nilai-nilai karakter apa yang peserta didik dapatkan?
Setelah mempelajarai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik diharapkan dapat mengembangkan karakternya yang mencakup berbagai aspek penting dalam kehiduoan. Pelajaran IPS tidak hanya memperluas dan memperdalam pemahaman peserta didik tentang sejrah, budaya, politik dan Masyarakat, tetapi juga membentuk sikap dan nilia-nilai yang positif.
Nilai-nilai tersebut dapat meliputi
Nilai Religius
Nilai religius terlihat pada pokok bahasan materi lingkungan hidup dan perekonomian, yang menekankan pada sikap religious bahwa agama telah memerintahkan untuk mencari rizki yang halal sehingga meskipun dalam teori ekonomi diharapkan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya harus diperoleh dengan cara yang halal atau baik.
Nilai Disiplin
Nilai disiplin juga terkandung dalam pembelajarn IPS Terpadu melalui istilah “time is money” yang berarti waktu adalah uang, ini mengajarkan kepada peserta didik untuk tetap disiplin dan berharganya waktu. Jika dihubungkan dengan sosiologi maka kedisiplinan akan memberikan dampak baik bagi pelakunya.