Mohon tunggu...
Dinda Aulia Marlianty
Dinda Aulia Marlianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

halo! saya seorang mahasiswa yang memulai menulis di Kompasiana. saya sangat suka fotografi fan videografi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membentuk Karakter Peserta Didik melalui Pembelajaran IPS Terpadu

23 Desember 2024   09:42 Diperbarui: 23 Desember 2024   09:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menurut Samani dan  Hariyanto,  dalam  buku  Konsep dan Model Pendidikan Karakter.,  menyatakan  bahwa pendidikan karakter adalah upaya memberikan arahan kepada peserta didik agar mereka dapat menjadi individu yang memiliki karakter utuh dalam segi emosional, intelektual, fisik serta spiritual dan mental.

Karakter sering di identivikasikan sebagai akhlak yang merupakan cara berpikir dan bertindak yang menjadi ciri khas individu terkait dengan penilaian benar-salah dan baik-buruk, sehingga karakter yang muncul menghasilkan kebiasaan yang tercermin dalam sikap dan perilaku yang berkelenjutan dalam melakukan hal-hal baik. Karakter terhubung dengan nilai-nilai positif, sehingga pendidikan karakter berkaitan dengan pendidikan nilai.

Tujuan pendidikan  Karakter

Pendidikan karakter menjadi hal yang penting untuk segera dikembangkan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan non formal. Pendidikan karakter memiliki tujuan yang baik dalam membekali peserta didik agar senantiasa siap dalam merespon segala dinamika kehidupan dengan penuh tanggung jawab.

Dalam Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mencapai tujuan pendidikan karakter, terliha dalam pengetahuan sikap dan perilaku anak yang didasarkan pada nilai-nilai baik yang bersumber dari hati Nurani dan bersifat universal. Nilai, moral dan budi pekerti saling berkaitan erat. Pendidikan nilai mencakup  aspek budi pekerti, norma dan moral. Dimana nilai yang berasal dari norma dikenal sebagai nilai moral, budi pekerti adalah perliaku yang berasal dari nilai dan merupakan hasil dari budi Nurani. Budi Nurani bersumber pada moral. Pendidikan budi pekerti ini memiliki kesamaan dengan pendidikan moral atau akhlak, yang bertujuan membentuk individu menjadi warga negara yang baik. Pendidikan budi pekerti dalam pendidikan Indonesia dikenal sebagai pendidikan nilai, yaitu pendidikan tentang nilai-nilai yang berakar dari budaya bangsa. Pendidikan budi pekerti ini merupakan proses pembelajaran etika hidup berdasarkan akal sehat dan hati Nurani yang bertujuan mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku mulia baik dalm lingkungan keluarga, sekolah, dan Masyarakat agar peserta didik dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak naik dan juga menjadi warga negara yang baik.  

Apa itu IPS terpadu dan seberapa penting IPS Terpadu?

Sebenarnya peserta didik dapat mengenal IPS Terpadu melaluo berbagai sumber referersni yang tersedi baik yang ada didalam lingkungan sekolah maupun yang diluar lingkungan sekolah atau dapat disebut sebagai lingkungan Masyarakat. IPS terpadu di dalam kelas dilakukan oleh seorang guru atau tenaga pendidik, dimana guru dalam hal ini memainkan peran yang penting dalam memperkenalkan dan mengimplementasikan konsep dan topik yang relevan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS.

Apa saja Model yang dapat diterapkan dalam Pembelajaran IPS Terpadu?

1. Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Menurut teori belajar sosial Albert Bandura dalam Woollfolk (1995:221) bahwa seseorang dapat mudah belajar melalui pengamatan dan meniru perilaku orang lain atau modeling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun