Nilai hasil tes yang ditentukan dengan standar mutlak atau penilaian acuan patokan itu sebenarnya angka-angka persentase maka tester akan dapat segera mengetahui, siswa manakah yang tingkat penguasaannya tinggi, sedang atau rendah. Tingginya nilai yang berhasil diraih oleh oleh seorang siswa berarti siswa tersebut tingkat penguasaannya terhadap materi tes adalah tinggi begitu juga sebaliknya apabila adal hasil tes siswa yang rendah berarti tingkat penguasaannya tergolong rendah. Inilah tergolong keunggulan yang dimiliki oleh penilaian beracuan patokan.
c. Teknik pengolahan dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN).
Penilaian acuan norma merupakan suatu norma yang disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas penilaian acuan norma ini mencerminkan status individu di dalam kelompok. (Sulistyorini, 2009: 150).
Berdasarkan penjelasan diatas maka dalam hal ini prestasi belajar seorang siswa dibandingkan dengan siswa lain dalam kelompoknya. Kualitas seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas kelompoknya. Seorang siswa yang apabila terjun ke kelompok A termasuk "hebat", akan tetapi apabila ia pindah ke kelompok lain hanya menduduki kualitas sedang saja. Berikut penulis uraikan teknik dan prosedur pengolahan data dengan dengan penilaian acuan norma.
Teknik-teknik pengolahan data dengan pendekatan PAN adalah sebagai berikut:
1. Â Penyusunan distribusi frekuensi
Jika banyaknya skor yang diolah kurang dari 30, maka digunakan tabel distribusi frekuensi tunggal, dan jika banyaknya skor yang diolah lebih dari 30, maka digunakan distribusi frekuensi bergolong.
Adapun prosedur penyusunan distribusi frekuensi adalah:
a. Â Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
b. Â Mencari jarak atau range (R)