Mohon tunggu...
Feri RD
Feri RD Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendekatan Pengolahan Asesmen dan Penerapannya

5 Februari 2018   15:50 Diperbarui: 5 Februari 2018   16:19 2331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian adalah sebagai berikut : Menskor, yakni memberikan skor pada hasil penilaian yang dapat dicapai oleh responden (peserta didik). Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan 3 (tiga) macam alat bantu, yakni kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman pengangkaan. Tiga macam alat bantu penskoran atau pengangkaan berbeda-beda cara penggunaannya untuk setiap butir soal yang ada dalam alat penilai. 

Mengubah skor mentah menjadi skor standar, yakni kegiatan evaluator menghitung untuk mengubah skor yang diperoleh peserta didik yang mengerjakan alat penilaian disesuaikan dengan norma yang dipakai. Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, yakni kegiatan akhir dari pengolahan hasil penilaian yang berupa pengubah skor ke nilai, baik berupa huruf atau angka. Hasil pengolahan hasil penilaian ini akan digunakan dalam kegiatan penafsiran hasil penilaian. Untuk memudahkan penafsiran hasil penilaian, maka hasil akhir pengolahan hasil penilaian dapat diadministrasikan dengan baik. (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 218)

Jadi jelaslah bahwasanhya jika guru ingin mengetahui sudah seberapa jauh siswanya dalam menguasai pelajaran yang telah diberikan maka guru dapat melaksanakan pengolahan hasil penilaian dengan cara diatas, untuk contoh serta cara dalam melaksanakan pengolahan penilaian tersebut akan penulis paparkan di penjelasan selanjutnya.

b. Teknik pengolahan dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Penilaian acuan patokan disebut juga dengan norma absolut, merupakan suatu norma yang ditetapkan secara absolut (mutlak) oleh guru atau pembuat tes, berdasarkan atas jumlah soal, bobot masing-masing soal serta prosentasi penguasaan yang dipersyaratkan. Dengan demikian skor standar yang diperoleh oleh seseorang yang didasarkan atas dasar konversi norma absolut akan mencerminkan penguasaan anak terhadap bahan yang diberikan (Sulistyorini, 2009: 150).

Jadi pada penilaian acuan patokan ini hasil penampilan seorang siswa menunjukkan posisinya sendiri tanpa membandingkan dengan hasil siswa yang lain. Siapapun individual yang dapat mencapai ketentuan yang berlaku seperti apabila seorang siswa dapat mencapai nilai TOEFL 450 dikatakan lulus. Sebaliknya siswa yang tidak dapat mencapai kriteria baku yang telah ditetapkan dianggap gagal. Berikut penulis berikan contoh pengolahan dengan menggunakan pendekatan acuan patokan di SMK Muhammadiya Mlati Yogyakarta.

Contoh: dalam penilaian UTS di SMK Muhammadiyah Mlati Yogyakarta Tahun Pelajaran 2017/2018, pada Kelas X, Bidang Keahlian:Teknik Otomotif. Soal-soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut terdiri atas 40 butir soal tes pilihan ganda dengan tiap satu soal dengan jawaban benar diberikan skor 1,5 dan 5 butir tes uraian atau essay dengan satu soal dengan jawaban benar diberikan skor 8 dengan begitu skor maksimum idealnya yaitu 110, dengan rincian 40 X 1,5 = 60 dan 5 X 10 = 60 Berdasarkan rincian butir-butir soal tersebut dapatlah kita ketahui bahwa Skor Maksimum Ideal (SMI) dari tes hasil belajar tersebut adalah = 110. Dalam tes hasil belajar bidang studi Fiqih ini diikuti oleh 27 orang siswa dan dalam tes tersebut ke-27 orang siswa itu berhasil meraih skor-skor tes sebagai berikut:

screenshot-2018-02-05-14-36-08-1-1-5a781060caf7db468757b862.png
screenshot-2018-02-05-14-36-08-1-1-5a781060caf7db468757b862.png
Apabila skor-skor mentah hasil tes pilihan ganda dan essay yang dicapai oleh 27 orang siswa SMK Muhammadiyah Mlati tersebut dalam penentuan nilai standarnya digunakan standar mutlak, maka rumus yang dipergunakan adalah

Nilai=              Skor Mentah               X 100

                 Skor Maksimum Ideal

Diatas telah dikemukakan bahwa skor maksimum iedeal dari tes hasil belajar mata pelajaran fiqih yaitu 110. Dengan demikian, apabila skor-skor mentah diatas kita olah atau kita ubah menjadi nilai standar. Maka nilai-nilai standar yang berhasil dicapai oleh masing-masing individu adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun