Pembuktian diri membuat kita fokus pada hasil. Padahal, hidup ini hanya tentang proses. Pun, ini membuat kita enggak bisa mengenal diri sendiri.
Hasrat untuk membuktikan diri pada dasarnya wajar dan manusiawi untuk ada. Tapi, dengan kasus di atas, si anak kecil enggak punya waktu untuk mengenal dirinya sendiri. Dia tidak tau mana bidang yang diinginkan, sehingga dia mencoba mendaftar di semua UKM, alih-alih fokus pada UKM yang sesuai dengan bidangnya.
Dan apa yang terjadi?
Tentu saja dia tertolak.
Tidak mengenal diri sendiri, memiliki perasaan tertolak. Kedua hal ini bisa berakibat pada perasaan tidak yakin pada diri sendiri yang terkadang dapat menyebabkan pergeseran rasa identitas.
Jadi sebenarnya, seberapa penting mengenal diri sendiri?
Seberapa Penting Mengenal Diri Sendiri?
Aku enggak akan ngejawab pertanyaan ini. Kamu yang harus mengajawabnya. Seberapa penting buat kenal sama diri sendiri?
Tapi buatku sendiri, based on experience, mengenal diri sendiri itu jauh lebih penting daripada membuktikan diri. Karena dengan mengenal diri sendiri, kita ga akan pernah repot dengan perasaan haus pembuktian. Kita ga akan pernah lemah dan kehilangan arah seperti anak kecil.
Karena we know our worth.
Selain itu, mari kita cermati cerita si anak kecil setelah segala pembuktiannya gagal. Dia ga tau mau kemana. She is lost.
Dia enggak tahu apa kelebihannya yang membuat dia pantas ada di sini.