Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Man Rabbuka

19 September 2024   13:46 Diperbarui: 19 September 2024   14:06 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Emang kenapa?" tanyaku lagi

"Lo bahagia kan dengan kekayaan Papa mama, terus sekarang juga lo kerja di perusahaan multinasional pula," kejar Yodi mencecarku.

"Iya, aku bahagia dari dulu. Sampai aku tuh ngerasa nggak pernah sedih dan pusing mikirin hidup," jawabku agak menerawang.

"Nah, kan. Pantes dong kalo gue yang miskin seumur-umur ini pingin jadi kayak elo," ucap Yodi dengan senyum sinis.

"Udah ah, nggak usah bahas beginian. Setiap orang udah Allah tentuin garis hidupnya, kan elo dulu yang sering ngajarin gue," aku berusaha mengingatkan Yodi serta mengalihkan topik pembicaraan yang akan membuatnya semakin sedih.

"Dulu. Sewaktu gue masih tangguh dan belum sehancur sekarang," Yodi menunduk dengan wajah super galau.

"Yod, please. Move on, hidup lo jangan diratapi begini terus dong. Kalo lo ngerasa masa lalu lo buruk karena lo...nggak punya, ya sekarang saatnya lo berubah untuk masa depan lo," aku pun coba menasihatinya sebagai sahabat.

"Teorinya sih emang gitu,"

"Ya lo praktekin dong,"

Kemudian, hening...

Kami berdua hanyut dalam lamunan masing-masing yang tak dapat terprediksi serta dibaca oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun