Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petuah Pak Tua di Pinggir Jalan

16 September 2024   08:59 Diperbarui: 16 September 2024   17:22 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, maaf. Bapak ini siapa sih? Kok saya denger omongan bapak adem banget. Padahal kita baru kenal," Vino berkata kagum.

Si Pak Tua tiba-tiba tertawa keras, Vino jadi bingung.

"Yang memilih untuk adem itu pikiran kamu. Bukan omongan saya. Manusia punya mulut, tinggal ngoceh apa aja gampang. Tapi yang nerima itulah, yang bikin ocehan orang itu bisa beda. Kamu adem, karena nalar kamu nerima. Dan nalar kamu nerima, karena habis minum. Capek kamu hilang," Si Pak Tua berkata lebih dalam dan berfilosofi segala.

"Bener juga, ya," Vino seperti menemukan sebuah pencerahan dari penjelasan si Pak Tua.

"Iyalah. Maka hidup nggak perlu maksa. Kalo capek, istirahat. Kalo ngantuk, tidur. Kalo laper, makan,"

"Setuju."

"Motor kamu kenapa?" tanya si Pak Tua memandang motor Vino

"Abis bensin, pak," jawab Vino

"Bensin boleh abis. Tapi isi otak harus terus penuh. Nggak usah ngeluh kalo pusing karena mikirin solusi dari masalah hidup kamu."

"Pak, bapak ini malaikat atau jangan-jangan waliyullah sih? Tau-taunya saya lagi banyak masalah.."

Pak Tua pun tertawa lagi dan tiba-tiba pergi begitu saja tanpa pamit. Di saat itulah HP Vino berbunyi, istrinya menelepon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun