Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petuah Pak Tua di Pinggir Jalan

16 September 2024   08:59 Diperbarui: 16 September 2024   17:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vino terlihat lelah dan wajahnya tampak kuyu, itu semua tak luput dari perhatian Pak Tua yang mengamati Vino dengan singkat.

"Minum," Pak Tua menyodorkan sebotol air mineral ukuran 600 ml yang masih tersegel.

"Makasih, Pak. Saya nggak haus kok. Lagipula itu masih disegel," Vino menolak halus.

"Jangan suka nolak rejeki. Saya mah gampang, nanti bisa beli lagi. Kamu lagi butuh. Ayo, minum, biar kuat dorong motor lagi."

Vino masih terlihat ragu, tapi rasa haus sudah mulai mencekiknya hingga mau tak mau ia menerima dan langsung meminumnya tanpa bernapas.

"Sabar. Minumnya nggak usah sampe segitunya, berhenti, minum lagi. Gitu," Pak Tua mengingatkan Vino.

"Oh, iya, Pak." Vino pun mengikuti saran Pak Tua dan tanpa sadar, sebotol air mineral itu pun habis, "Wah, maaf pak, habis airnya." ucap Vino tak enak.

"Ya nggak apa lah. Kan memang kamu lagi kehausan," Si pak Tua berkata sambil tersenyum.

Vino menarik nafas dalam-dalam, merasa lega karena hausnya hilang. Ia pun kini meluruskan kaki dan juga sedikit memijat punggung serta pundaknya.

"Bapak lagi ngapain di sini?" tanya Vino.

"Lagi menikmati kota Jakarta dengan mencoba ikhlas bersyukur hidup di dalamnya," jawab Pak Tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun