Mohon tunggu...
Anisa Fadil
Anisa Fadil Mohon Tunggu... assistant research -

aku adalah raga, menulis adalah nyawanya, dan kamu adalah asanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia

17 Januari 2017   16:53 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“wah.. kamu buat sendiri?”

Gadis itu tersenyum lalu mengangguk riang.

“kalau gitu sekarang giliranku. Taraaa........”

Sosok lelaki itu mengeluarkan sebuah lukisan sketsa wajah si gadis.

“ini aku? Makasih yaa.....”

Si gadis menerimanya dengan mata berbinar dan senyum yang benar-benar ceria. Merekapun mengakhiri kisah bahagia itu dengan pelukan. Aku hanya mampu tersenyum dari jauh, merasa bahagia dengan apa yang kulihat.

“Nora!!!”

Namun tiba-tiba aku melihat seorang wanita tua dengan sanggul besar di kepalanya mendekat. Matanya yang lebar membesar dan merah. Tanpa banyak bicara, wanita itu menarik tangan si gadis hingga pelukan mereka terpisah.

“pergi dari hadapan saya. Sekarang!”

Bentak si wanita tua pada lelaki itu.

“Tante.... saya sangat menyayangi Nora. Tolong beri saya kesempatan tante.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun