Mohon tunggu...
Anisa Fadil
Anisa Fadil Mohon Tunggu... assistant research -

aku adalah raga, menulis adalah nyawanya, dan kamu adalah asanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia

17 Januari 2017   16:53 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantah si lelaki sambil memohon, suaranya memelas. Aku tak tega mendengarnya.

“dasar! Pergi kamu. Kamu nggak pantes untuk anak saya. Mau kamu kasih makan apa anak saya kalau sama kamu?...”

Wanita tua itu menghujat si lelaki dengan banyak sumpah serapah dan kalimat-kalimat yang tidak menyenangkan. Si gadis hanya bisa menangis dan memohon pada wanita tua itu. Tapi tak da yang bisa menghentikan si wanita tua. Dia terus dan terus berbicara seolah semua harus tunduk padanya. Akupun merasa bising. Suaranya, omelannya, hinaannya sungguh memekakkan telinga. Ku tutup telingaku rapat-rapat. Namun anehnya suara-suara itu makin jelas terasa.

Aku mencoba melarikan diri. Kulangkahkan kakiku secepat mungkin menghindari mereka. Sungguh aku tak ingin mendengarnya.

“dasar kamu! Kamu pilih Ibuk atau dia? Ayo pulang!! Kamu bisa menemukan yang seribu kali lebih baik dari dia.”

Aku tak tahan lagi. Suara-suara itu tak mau berhenti. Dan telingaku terasa sangat sakit dan makin sakit. Aku tak tahan lagi, sungguh. Kumohon, hentikan semuanya.

“hentikaaaaaaaaaaaaaan...........”

Aku menjerit sekuat tenaga hingga kurasakan tubuhku terduduk.

“Nora? Anda baik-baik saja?”

Seorang wanita yang tadi menanyaiku kini ada di sampingku, memegangi pundakku.

“hentikan, kumohon..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun