Sedangkan aku hanya mampu melolong, menjerit dan tentunya meminta tolong.
“tenang ya...”
Kini kurasai lenganku sedikit ngilu dan perlahan aku mengantuk. Tanpa hitungan menit, aku tak ingat apa-apa.
***
Seorang gadis duduk di depanku, menatapku. Dari raut wajahnya terlihat matanya agak basah. Entah karena dia menguap atau menangis. Aku tak peduli, bukan urusanku. Aku juga menatapnya tapi tak lebih karena dia juga menatapku. Sesekali dia mencoba tersenyum tapi matanya kembali basah. Dan aku masih tak peduli.
“kami sudah berusaha, tapi belum ada perkembangan.”
Gadis itu menatap seorang wanita yang selalu ada di sampingku sejak kemarin-kemarin. Lalu kembali menatapku dengan alis yang mengendur.
“kami tetap akan membawanya ke makam. ini sudah satu tahun.”
Katanya pelan.
“ya, kami akan mengawalnya.”
Gadis itu menggeleng.