Tangan bapak yang sedang menyuap nasipun terhenti, dan menoleh kebelakang
"jo sia kamari" (sama siapa kesini)
"surang Pak"(sendiri pak)
Bapak kembali melanjutkan makannya, tanpa menawari Saidah yang berdiri disampingnya
"denai ndak bapiti doh" (saya tidak ada duit) seru Apak
Sebuah peryataan yang seperti mengiris perasaan Saidah.
"ambo kamari, ndak kamintak piti gai doh pak, Amak denai lai kuek cari piti"
(tujuan saya kemari, bukan minta uang pak,
 amak saya masih kuat cari uang kok"
"tuh, manga" (terus ngapain)
"Apak, denai marantau ka Jakarta lai Pak?" (Bapak, saya ingin merantau ke Jakarta)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!