Langsung Cici membuka kacamata nya dan menawarkan ke Anggi "ini pakai kacamataku, biar kamu tahu bahwa Aling itu cowok ngak benar, jail, norak, dll" Cici pun tidak bisa nahan tawanya
"nanti kamu nyesal dekat sama dia Anggi, kami aja berdua sering sial kalau sama Aling" Cici berbicara dengan semangatnya.
Anggi pun membantah ucapan Cici "ngak kok, Aling cowok yang baik, terserahlah kalian bilang apa, yang penting nomor hape Aling " dengan suara yang lembut
Kami pun tertawa dengan sikap Anggi yang membela Aling.Â
Terlintas dipikiranku bahwa sebelumnya Anggi pacaran sama ketua osis. Sekarang Anggi sama pacarnya udah jarang beduaan.Â
Apa mereka sudah putus, pertanyaanpun muncul dipikiranku.
Kemudian kutatap Anggi yang berada dihadapanku. "memang Anggi itu cewek manis  yang memiliki lesung pipi dan satu buah gigi taring.
 Jika orang yang baru pertama kali melihat senyumannya, pasti terpikat dengan kemanisan si Anggi. Tapi karena sudah 2 tahun sekelas sama Anggi, menurutku dia biasa-biasa saja" dialogku dalam hati.
Kemudian Anggi menyadarkan ku dari lamunan."buruan catat nomor hpnya Aling, Ayong" desak Anggi
Kemudian Cici menyodorkan pena dan kertas padaku "ini pena sama kertas, buruan dicatat Yong, nanti bundaku kwatir, dan menunjukkan jam tanganya padaku.
Tidak sampai 1 menit kertas yang berisi no. hp Aling pun kuberikan pada Anggi. Anggi pun menyimpan dalam dompetnya dengan tersenyum.Â
Setelah itu kami bertiga keluar kelas dan menuju ke parkir
Aku mencoba menatap kekiri dan kekanan melihat keberadaan Aling "ngak biasanya tuh anak ngak nonggol seharian" ucapku pada Cici
"mungkin dia nongkrong sama teman cowoknya yang lain, Yong " jawab Cici yang sedang bercermin .
***