Wajah Anggi langsung memerah dan melontarkan kata-kata kasar dihadapankuÂ
" aku ngak peduli ucapanmu, kau tuh bodoh dan sok cantik didepan Aling, cukup tadi pagi kau urus Aling, karena Aling sudah punya pacar yaitu aku"
Tidak mau kalah aku pun menjawab "eh, jangan kau pikir aku takut sama kau biadab, kau tuh cewek, apaan sih sebenarnya, gonta-ganti pacar, gatal sana gatal sini" dengan lantang aku berbicara kasar pada Anggi
Langsung taparan Anggi ingin melayang diwajahku, dengan sigap kutangkap tangganya.Â
Anggi semakin emosi "Anjing, kau yang suka urus cowok orang, untung Aling sudah sadar kalau kau cewek kasar Anjing"
Hari terasa panas, saat Anggi yang selama ini lemah lembut dan manja, mengucapkan binatang kepada ku.Â
"memang benar, kalau kau itu cewek diam-diam mengahayutkan, kau rebut sahabatku" hatiku pun mendidih mendengar bentakan tersebut.
"kurang ajar kau Anjing" dengan suara lantang dan penuh amarah dia melontarkannya padaku lagi dan tangganya pun ingin menarik jilbabku.
 Sebelum tangannya beraksi Aling pun datang dan menarik Anggi, kemudian Anggi berlindung di bahunya Aling, dan bermanja-manja dihadapanku. Suasana kelas seperti bara api bagiku.
Aku putuskan untuk keluar dan kututup pintu dengan paksa.Â
Ternyata, Aling mengejarku dari belakang dan memanggil namaku, "Ayang, tunggu, tunggu"
 aku tetap tidak menghiraukannya, sampai akhirnya Aling tepat dihadapanku.Â