Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - a life-long learner

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Teknik Menghilangkan Stres dari Otak Berdasarkan Buku Karya Profesor Arita Hideho

16 Oktober 2024   13:28 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat menggunakan AI oleh DALL*E 

- Emosi yang tidak stabil

- Merasa kewalahan atau cemas terus-menerus

Mengenali tanda-tanda ini membantu kita lebih cepat mengambil langkah untuk mengatasinya. Kalau kita tahu kapan otak kita mulai tertekan, kita bisa segera menerapkan teknik untuk meredakannya.

3. Teknik "Reset" Otak

Salah satu konsep utama dari buku ini adalah teknik untuk me-reset otak. Sama seperti komputer yang perlu di-restart ketika lemot, otak kita juga perlu di-reset supaya kembali ke keadaan normal dan rileks. Berikut beberapa teknik reset otak yang bisa kita coba:

a. Peregangan Fisik

Ternyata, otak kita dan tubuh kita sangat terhubung. Ketika tubuh tegang, otak kita juga ikut terpengaruh. Maka, salah satu cara terbaik untuk meredakan stres adalah dengan peregangan. 

Coba luangkan waktu 5-10 menit setiap harinya untuk meregangkan otot-otot tubuh. Fokuskan pada leher, bahu, dan punggung yang sering menjadi tempat "penumpukan" stres. Dengan tubuh yang rileks, otak juga akan lebih tenang.

b. Latihan Pernapasan

Latihan pernapasan adalah cara lain untuk mengatur ulang otak yang sedang stres. Profesor Arita merekomendasikan teknik pernapasan 4-7-8, yaitu:

- Tarik napas perlahan selama 4 detik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun