Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tangisan Santri Terakhir

6 Desember 2016   09:45 Diperbarui: 6 Desember 2016   10:00 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya Pak, ayah saya ngasih nama saya itu karena saya anak kedua, jadi Adi, Adik, nah Kartiko itu kata ayah karena lahirnya pas hari Kartini. Karena aku laki-laki, jadilah kartiko!”

“Oalahhh Di, Di, bukan itu maksudnya. Ayahmu pasti sedang bercanda. Nama kamu itu sesungguhnya bagus banget. Adi itu artinya bagus, Kartiko itu artinya bintang. Bintang yang bagus, bintang yang indah.”

“Tapi tidak islami.”

“Nggak apa-apa Di, Tuhan tidak menilai hambanya dari nama. Bapak sendiri namanya tidak Islami, tapi bapak suka. Shalat juga, Bapak yakin sholat Bapak diterima.”

“Begitukah Pak?”

“Pernah dengar nggak, di Jawa Barat ada Kyai terkenal, tukang da’wah, namanya aneh, Kyai Balap Muda! Jamaahnya banyak .... laris .... kondhang, apa jamaaah mempermasalahkan namanya?”

“Nggak tahu Pak!”

“Hahaaa.... ya sudahlah kalau kamu nggak tahu Di. Kalau ayahmu mengatakan kamu mau jadi apa terserah Pak Guru, itu amanat. Jadi, aku sarankan jadilah kamu santri .... masuk pesantren.”

“Kenapa Pak?”

“Siapa tahu, kamu adalah santri terakhir yang ada di dunia ini!”

“Wuiiih ..... mengerikan sekali Pak!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun