Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Souvenir dari Pulau Dewata

28 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ada apa Kak Andra datang? Tumben.”

“Jangan begitu. Ini sudah tiga tahun Salma. Ternyata ramalanku benar adanya. Ada sejarah dalam diri Salma. Sayang sekali bukan sejarah tentang kita.”

“Ada apa Kak?”

“Aku baru tahu dari Afnan, sahabat kita. Salma sekarang sudah dekat dengan seorang dosen di sini?”

“Kalau iya, memangnya kenapa?”

“Bukan sejarah semacam ini yang aku harapkan Salma. Tetapi sejarah tentang kita! Waktunya memang benar, tiga tahun! Tapi .... tapiii... apa Salma tidak paham apa yang aku katakan?”

“Kak Andra tak pernah mengatakan apa-apa yang harus aku pertanggungjawabkan.”

“Aku pernah meminta kenang-kenangan. Lukisan itu. Aku pernah berjanji juga ....”

“Janji yang mana?”

“Aku akan ajak Salma keliling dunia ... kalau aku sudah sukses nanti! Bukankah aku pernah katakan itu?”

“Iya. Ingat, tetapi Kak Andra katakan itu sambil tertawa! Itu artinya bercanda.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun