Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Remaja: Vi, Kunanti Senyummu di Semarang

26 September 2016   00:55 Diperbarui: 27 September 2016   20:10 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kre-pribadi foto dok. Livia Agustin

“Cantiiik...... ini syarat pertama jadipolwan. Cantiiiik.... hehe... “

Vi tersenyum. Ia melihat wajah sendiri. Wajah Haryo terbayang. Ia tahu, pemuda itu tengah menemukan sebuah kesempatan untuk memuji dirinya. Aaah...., Vi mendesah. Pemuda kakak kelasnya itu memang menyenangkan. Periang. Suka bercanda. Namun datar. Artinya, tak ada riak-riak sebagaimana  layaknya persahabatan antara cowok dan cewek. Tak ada upaya intens. Hanya sesekali kakak kelasnya itu menggoda. Ya seperti tadi siangmengatakan dirinya cantik. Namun dirinya tidak terlalu berfikir atau merasakan secara dalam. Itulah yang disukai Vi, konsentrasi belajarnya full.  Ia tak mau obsesinya memenuhi persyaratan mendaftar ke akademi kepolisian berantakan gara-gara sesuatu yang saat ini belum terlalu penting. Belum terlalu penting? Vi sadar, dirinya masih ABG banget. Baru kelas X SMA. Inilah sebuah kesadaran yang diyakini Vi sendiri akan memperlancar upayanya meraih cita-cita.

***

Akhir Juni 2015.

Sekolah ramai. Orang tua datang mengambil rapor para putra-putrinya. Hari itu kenaikan kelas. Sebuah hari yang monumental bagi seluruh siswa.Sebagian siswa langsung ikut pulang, sebagian orang tua meninggalkan putra-putrinya untuk melanjutkan aktivitas lain di sekolah. Demikian pula Vi. Ruangan kelas X MIPA 4 akan segera ditinggalkan. Di kelas XI tentu harus bersiap mental untuk melakukan penyesuaian dengan teman-teman baru,karena akan dilakukan penyusunan ulang kelas.

Vi, kakak tunggu di depan grahaOSIS..... “ tiba-tiba ada SMS dari Haryo.

Keluar kelas gadis itu berlari kecil menuju tempat yang disebut Haryo. Dari jauh Vi melihat kakak kelasnya sudah menunggu di taman dengan meja dan bangku batu.

“Hai Kak! Tumben jauh-jauh dari timur kesini!”

“Hehe.. iya! Ayahmu sudah pulang?”

“Sudah .... noooh lihat, itu ayah, di depan ruang BK.”

“Kamu nggak ikut pulang?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun