“94!”
“Apa?”
“Cantiknya.”
Merah muka Salsabila. Aris sendiri seolah kaget dengan ucapan sanjungannya. Salsa yang cantik. Dari dulu ia memang memuji demikian. Namun tak pernah terucap. Dan itu semua hampir tenggelam ketika ia tahu Salsabila akrab dengan Aji selama SMA.
Ting! Ting! Ting.
Dari dalam tas Salsa terdengan HP berbunyi. Dengan terburu-buru gadis itu membuka tasnya. Ia mencari-cari HP. Ketika tangannya menarik HP ada barang yang ikut terkait. Barang itu jatuh.
“Aaah..... ahhh...... “ Salsa berteriak. Aris melihat.
“Salsa........ “
Dengan tergopoh-gopoh gadis itu mengambil barang yang jatuh. Setangan leher PMR, barang yang ditukar dengan miliknya ketika Jumbara di SMP.
“Mmmm maaf.... malu....maluu......”
“Kamu membawanya Salsa?”