Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Zaniar dan Ahmad Hong (5)

22 Maret 2016   00:36 Diperbarui: 22 Maret 2016   09:50 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jangan!” teriak Zaniar sambil mengelitkan tangannya, kemudian mempercepat langkahnya.

“Wuah ! Pinggangmu! Hiaaa….!” pemuda itu kemudian dengan cepat menerkam ke arah Zaniar dari belakang.

Hap! Tangkapan itu tepat. Kedua tangan pemuda itu melingkar di pinggang Zaniar. Karena kaget secara reflek menggerakkan sikunya ke belakang.

Duk! Aaaaa…hhh….!

Siku Zaniar secara telak menghajar mulut pemuda itu. Secara reflek pemuda itu melepaskan tangan yang memeluk pinggang Zaniar, kemudian meringis sambil memegang mulutnya. Dari sela-sela jari tangan yang memegang mulut tampak cairan merah meleleh. Rupanya bibir pemuda itu pecah.

“Sialan kamu!” teman pemuda yang tadi diam kini menghampiri Zaniar.

“Maaf tidak sengaja…..”

“Setan! Lihat mulut temankuuuu ….” katanya dengan mata garang.

“Tidak sengaja…”

“Kamu memang tidak tahu diuntung!” kata teman pemuda pertama merangsek seperti hendak menjambak kerudung Zaniar. Zaniar meloncat mundur.

“Saya minta maaf!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun