Mohon tunggu...
Dicky Zulkifly
Dicky Zulkifly Mohon Tunggu... Jurnalis -

Aku hanya seorang pembelajar, yang tidak tahu apa-apa. Tugasku mengetahui banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengajak Desa Berlari

28 Agustus 2015   03:12 Diperbarui: 28 Agustus 2015   03:12 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa tidak lagi menunjukkan karakter dan jati dirinya. Mindset pemikiran masyarakat desa sudah dimiskinkan dengan hal-hal yang berbau pragmatisme. Sebuah sampel, dari kebijakan peralihan bahan bakar minyak tanah kepada bahan bakar gas, banyak menyulap gaya hidup masyarakat desa bergaya serba kota.

Imbasnya, masyarakat desa di wilayah permasalahan ekonomi jelas terpuruk. Kualitas SDM desa, jelas belum siap tatkala mendapat daya kejut yang lebih besar menyangkut perkembangan kemajuan zaman.

Di tataran pencerdasan politik pun sama, bisa dikata cukup begitu rendah. Alasannya, penguatan sikap leadership di tataran desa hanya baru-baru ini saja mulai masuk di garis penyempurnaan.

Seberapa besar ukuran seorang pemimpin di tataran desa menguasai wawasan seputar kepemimpinan dan manajerial pemerintahan yang efektif. Di sini kita berbicara masalah kepemimpinan (leadership).

Jika sejauh ini masih muncul berbagai jenis permasalahan yang dirasa secara langsung oleh masyarakat, mulai dari keluhan kinerja seorang pemimpin desa, realisasi produk kebijakan baik itu infrastruktur fisik, sosial, pendidikan, moral sampai tingkat pembangunan kesejahteraan sebagai sub tata nilai dari aktualisasi pembangunan suprastruktur.

Semua masih menjadi hantu menakutkan yang masih mencekik leher masyarakat. Masalah ini bukan saja menjadi klaim politik, tetapi fokus perhatian yang secepatnya mesti diselesaikan.

Dalam upaya merekonsiliasi orientasi politik pembangunan desa, kepuasan batin seorang pemimpin desa harus didasarkan pada pengabdian masyarakat. Bukan semata didasarkan pada pemuasan birahi kekuasaan.

Terbukti, melalui ajang pemilihan kepala desa, orientasinya sejauh ini sudah berbeda, bahkan bergeser. Pihak-pihak yang terlibat dalam bursa perhelatan politik desa masih mengedepankan asas-asas yang keliru, sehingga hasilnya tidak maksimal.

Masyarakat desa ternyata tidak bisa dipaksakan berubah, atau beranjak dari kebiasaan-kebiasaan (budaya) yang diyakini baik. Maka yang menjadi fokus, adalah kesadaran dari pada pemikiran para pemimpin desa yang mesti diperbaiki.

Tingkat kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat desa akan didapat manakala semua kebutuhan masyarakat dipenuhi. Mulai dari pemenuhan kebutuhan infrastruktur fisik, jalan transfortasi, MCK, jaringan air bersih, irigasi pesawahan, pertanian dan lain sebagainya.

Begitupun dengan jaminan berpendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan, program pembinaan masyarakat yang diarahkan pada nilai-nilai pencerdasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun