Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ritual untuk Memikat Hati Laki-laki

30 Agustus 2024   18:04 Diperbarui: 30 Agustus 2024   18:09 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku... tidak ada yang salah, Arya. Hanya saja, mungkin aku sedikit stres dengan semua ini," jawab Aisyah pelan, berusaha menjaga suaranya agar tetap tenang.

Namun, Arya tidak puas dengan jawaban itu. "Aisyah, aku suamimu. Aku mencintaimu dan aku ingin mendukungmu, apapun yang sedang kau hadapi. Tapi aku butuh kejujuran darimu. Jika ada sesuatu yang terjadi, tolong katakan padaku."

Aisyah menunduk, merasa seolah-olah ada beban yang begitu berat di atas pundaknya. Dalam keheningan itu, air mata mulai mengalir di pipinya. Ia tahu bahwa Arya layak mendapatkan kebenaran, namun ia juga takut kehilangan segalanya jika kebenaran itu terungkap.

"Arya, aku... aku sangat menyesal," kata Aisyah, suaranya bergetar. "Aku telah melakukan kesalahan besar. Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya, tapi... aku telah mengkhianatimu."

Arya terpaku mendengar pengakuan itu. Ia menatap Aisyah dengan tatapan tak percaya. "Apa maksudmu, Aisyah? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Aisyah mencoba menenangkan dirinya, namun semakin sulit baginya untuk berbicara. "Setelah kita menikah, aku... aku mulai bertemu dengan laki-laki lain. Aku kembali ke kebiasaan lamaku, pergi ke pesta-pesta, dan... aku tidak setia padamu."

Arya merasa seperti dihantam oleh gelombang besar. Seluruh dunia seakan runtuh di sekelilingnya. Perasaan cintanya pada Aisyah, harapan-harapannya tentang masa depan, semua hancur dalam sekejap.

"Aisyah, bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?" Arya bertanya dengan suara yang hampir pecah. "Aku memberikan segalanya untukmu. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati. Bagaimana bisa kau menghancurkan semuanya seperti ini?"

Aisyah hanya bisa menangis, merasakan penyesalan yang mendalam. "Aku tidak tahu, Arya. Aku tidak tahu apa yang membuatku seperti ini. Mungkin aku terlalu terbiasa dengan kehidupan lamaku, dan aku tidak bisa melepaskannya. Tapi aku benar-benar menyesal."

Keheningan yang mencekam menyelimuti mereka. Arya berdiri dari tempat tidur, berjalan ke jendela, dan menatap ke luar. Malam itu terasa begitu dingin dan sunyi. Setelah beberapa saat, ia berbalik dan menatap Aisyah, matanya dipenuhi luka.

"Lalu, bayi ini... apakah aku ayahnya?" tanya Arya dengan suara bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun