****
"Ir, buka pintunya. Kamu seperti anak kecil saja, ngambek sampai berhari-hari. Tidak baik, Ir. Ayo temui Jati" bujuk Mamanya dari balik pintu.
Irma tidak ingin bertemu Jati. Hatinya sakit. Jati sudah sangat keterlaluan. Kesabarannya telah terpangkas habis. Jati benar-benar berubah! Dia tidak mengenal Jati yang tengah menunggunya. Dia menginginkan Jati yang dulu! Air mata Irma jatuh....
***
"Jat...denger cerita aku nggak sih?!"
"Iya, dengar." ujar Jati
"Dengar? Coba, barusan aku tanya apa ke kamu?"
"Apaaan sih, Ir. Emangnya tanya jawab," sungut Jati sedikit kesal
"Aku cuma mau tahu kamu barusan dengar'in aku tidak," jawab Irma dengan nada meninggi
"Iya dengar. Tadi kamu cerita tentang Chiko kan? Aku tahu besok 1 tahun kematian Chiko! Besok aku lembur tidak bisa nemenin!" balas Jati dengan nada tak kalah tinggi. Jati menguap.
"Hah.... Aku bukan cerita tentang kematian Chiko!" Irma cemberut menghentakkan kaki. "Sudah, kamu pulang saja sana, tidur. Daripada kamu berlama-lama di sini cuma jadi tembok. Nyebelin!"