Kamu salah... jika kamu menganggap aku lebih memilih harta daripada kamu... salah!! Walau mereka keluarga berada, aku tak pernah menyentuh uang mereka, tak pernah Ra! Aku berusaha sendiri, berusaha dengan ke dua belah tanganku.
Aku tak pernah goyah, aku semakin kokoh, semakin kuat mencintaimu… Kini, semua telah melihat kesungguhanku, kekuatan cintaku padamu. Aku memenangkan pertarungan ini, mereka kalah!
Aku berlari berusaha menemuimu, ingin segera mengungkapkan kabar gembira ini. Tapi kamu menghilang, Ra! Lenyap! Namun aku tak pernah lelah untuk terus mencari dan menemukanmu! Aku yakin, suatu saat nanti aku pasti menemukanmu!
Di sepanjang perjalanan itu, sedikit demi sedikit aku mengumpulkan benda-benda ini.
Yah... semua yang ada di dalam kotak ini, aku persembahkan untuk kamu. Untuk pernikahan kita... Jangan khawatir, aku menyiapkan ini semua dengan jerih payahku sendiri. Ra, Kamu ingat, aku senang melukis dan menulis.
Di waktu luangku, aku melukis memenuhi pesanan banyak orang dan novel-novel yang ada di kotak ini adalah novel hasil goresan penaku.
Ra… kamu di mana? Setiap malam aku menatap sinar bulan.
Aku tahu, kamu menyayangi malam dan rembulan. Hingga aku selalu bertanya pada bulan, pada gelap malam, “adakah mereka melihatmu? Tolong berikan aku pertanda dan petunjuk di mana dirimu berada?”
Mereka diam... hanya diam dalam senyuman misterius. Namun, aku tak pernah lupa berbisik pada mereka “Bulan... sampaikan rindu ini pada Airaku, Malam... sampaikan kata ini untuknya.”
Sayang, tunggu aku. Tunggu cintamu….
# The end#