Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kekasih

6 April 2020   19:31 Diperbarui: 7 April 2020   00:49 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Julian meraih tangan perempuan itu, pergulatan hebat pun terjadi. Dalam keadaan marah, tenaga Alia besar juga, membuat Julian merasa kewalahan. Julian berusaha melepaskan pistol dari genggaman perempuan itu.

"Dor!" suara tembakan ketiga terdengar lagi.

Tubuh Alia melemah, tangannya terkulai jatuh. Perutnya bersimbah darah, terkena pistolnya sendiri.

Julian menangis sejadinya, hari itu ia kehilangan dua orang perempuan yang dicintainya.

Rumah Julian mulai dipenuhi kerumunan tetangga yang dikagetkan dengan suara tembakan. Salah satu tetangga tetangga mendekat, bermaksud menenangkan kedaan. Ia menghampiri Julian yang selama ini dikenal sebagai orang yang ramah.

Namun Julian telah gelap mata, diraihnya pistol yang berada di genggaman Alia, dan mengarahkannya tepat di kepalanya.

Peluru ke empat pun bersarang di sana. Tubuh Julian ambruk di lantai sesaat sebelum tetangga semakin memenuhi ruangan tempat kejadian dan pekarangan rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun