Julian meraih tangan perempuan itu, pergulatan hebat pun terjadi. Dalam keadaan marah, tenaga Alia besar juga, membuat Julian merasa kewalahan. Julian berusaha melepaskan pistol dari genggaman perempuan itu.
"Dor!" suara tembakan ketiga terdengar lagi.
Tubuh Alia melemah, tangannya terkulai jatuh. Perutnya bersimbah darah, terkena pistolnya sendiri.
Julian menangis sejadinya, hari itu ia kehilangan dua orang perempuan yang dicintainya.
Rumah Julian mulai dipenuhi kerumunan tetangga yang dikagetkan dengan suara tembakan. Salah satu tetangga tetangga mendekat, bermaksud menenangkan kedaan. Ia menghampiri Julian yang selama ini dikenal sebagai orang yang ramah.
Namun Julian telah gelap mata, diraihnya pistol yang berada di genggaman Alia, dan mengarahkannya tepat di kepalanya.
Peluru ke empat pun bersarang di sana. Tubuh Julian ambruk di lantai sesaat sebelum tetangga semakin memenuhi ruangan tempat kejadian dan pekarangan rumahnya.