Mohon tunggu...
Dianna Firefly
Dianna Firefly Mohon Tunggu... -

Bagi saya menjadi gila adalah sebuah kenikmatan. Dianggap bodoh pun tidak apa-apa, asal anda bisa membuktikan kecerdasan anda di depan saya.\r\nKarena saya akan memberitahu anda beberapa bukti kebodohan dan kegilaan saya setelah itu.\r\n\r\nSaya pikir, saya punya banyak kepribadian karena itu saya bukan orang baik-baik. Berhati-hatilah ketika anda berpikir saya lugu dan apa adanya. Sebenarnya saya bodoh dan gila.\r\n\r\nSebagai bukti agar anda yakin:\r\nSaya pernah menonton film yang sama belasan sampai puluhan kali, kapan pun saya mau misalnya ketika terbangun tengah malam. Saya menikmatinya seperti belum pernah menonton film tersebut. Hanya orang bodoh dan gila atau yang memiliki gejala bodoh dan gila yang bisa seperti ini.\r\n\r\nTolong percaya saya, saya bodoh dan gila. Ini sebagai peringatan awal, kita tidak tahu bila suatu hari saya datang untuk membunuh anda. Bagaimana pun juga saya adalah binatang yang berevolusi. Saya bisa melakukan apa saja diluar kendali, demi kenikmatan diri sendiri. Tolong percaya!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Silent Diplomacy Rama Kanjeng Jendral Anumerta a.k.a Mgr. Albertus Soegiyopranoto.SJ

26 Agustus 2011   03:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:27 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kondisi sakit, Rama Kanjeng harus banyak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam rangka konsili.

Dalam perjalanan Konsili dan berobat, beliau singgah di Belanda untuk  mengunjungi keluarga-keluarga misionaris Belanda yang bekerja di Indonesia dan ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Kelelahan ini tidak dirasakan lagi, sampai pada malam hari pukul 22.20 tanggal 22 Juli 1963 beliau meninggal dunia di negeri Belanda.

Berita meninggalnya Rama Kanjeng langsung tersebar dan sampai juga ke telinga Soekarno dan atas perintah Presiden Soekarno, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang, dalam upacara kemiliteran.

Sebagai Uskup ABRI yang pertama, ia diberi pangkat Jenderal (Anumerta) dan dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional.

Disandur secara bebas dari tulisan FX. MURTI HADI WIJAYANTO SJ

http://www.romokanjengthemovie.com/lebih-dekat-dengan-rama-kanjeng/

Mohon doanya atas pembuatan Film “Rama Kanjeng”

Sutradara : Garin Nugroho

[copy-pasted from Gereja Katolik Penabur Subang]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun