Mohon tunggu...
Diana Tutut
Diana Tutut Mohon Tunggu... Petani - Haii

Numpang ngombe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sedayu Biru

23 Desember 2017   13:54 Diperbarui: 23 Desember 2017   13:57 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masih berharap kau padanya Fir? Iya, sungguh tega suaminya. Dia bawa pergi anak perawan meninggalkan Siti tanpa kabar. Dasar si penikung, hidung belang" hujatnya.

" Sudah dua kali dia minggat, kau tau arah minggatnya kemana Dang?" Dadang membisu

"Dulu, dia ingin merantau bersekolah tinggi  mengikutiku. Masih ingatkah kau? Di tempat ini Siti Zulaikah selalu berkicau tentang pengharapan, pencapaian dan kebebasan di masa depan" lanjutku

" Iya. Karena  di paksa orang tuanya menikah sama  anaknya pak Mamat juragan ikan. Dia nekat minggat. Sayangnya, baru satu hari sembunyi kepergok di rumah ririn. teman sekampungnya.

"Tak habis pikir aku Dang, kenapa dia suka sekali  minggat" tanyaku heran

"Itu karena Siti tak pernah dihargai. Dia selalu mengikuti arah yang sebenarnya bukan kehendaknya. Aku tau bagaimana nasipnya ".

"Seperti apa nasipnya?"  memotong kalimatnya

"Bagaimana bisa orang tuanya meminta Siti mempertahankan rumah  tangganya. Padahal mereka tahu kelakuan si Abdul seperti apa. Tapi Siti kuat menerima, menutupi nama baik keluarga. Hingga, sekarang merasakan malu yang begitu keras menamparnya.

"Kau pasti  tau dimana dia minggat Dang?" tuduhku.

"Tak tau aku" menyingkurkan wajahnya. Menunduk

"Percayakah Dang? Perasaanku masih sama, masih mengharap dan menunggunya, Setidaknya, aku ingin mengetahui bagaimana keadaanya Dang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun