Mohon tunggu...
Diana Tutut
Diana Tutut Mohon Tunggu... Petani - Haii

Numpang ngombe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sedayu Biru

23 Desember 2017   13:54 Diperbarui: 23 Desember 2017   13:57 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

>>>

Sudah empat hari, lagi-lagi aku berjalan di bibir pantai. Bernostalgia kembali bersama enam tahun lamanya. Hingga,  setiap jejak telapak kaki  semakin menyudutkan perasaan  hilang. Mendalam. Tersapu bersama riakan gelombang dan membekas  akhirnya kandas. Ku ingat kalimat itu Siti Zulaikah

 " Hari esok kau pasti kembali berjumpa bersama seseorang disini" kenangku.

Mulai dari  itu, aku selalu rindu pada sedayu biru. Tak lama kemudian terdengar seseorang  memanggilku dari belakang.

"Firman.. Firman" berlari menghampiriku

" Iya ada apa?" 

"Dadang !.. Ini aku temanmu" bola mataku tebelalak mencoba mengingat wajah lelaki itu.

" Ini Dadang?...  benar Dadang?"  aku masih ragu.

 "Iya aku Dadang" mimik wajah menyakinkan.  Setelah itu, kami  tertawa terbahak-bahak  dan meranjak duduk berteduh di pohon kelapa yang cukup rindang.

 "Sudah tiga hari aku melihatmu disini, ku ingat-ingat bocah itu. Sepertinya kenal tapi ragu menyapanya. Ternyata betul kau firmansyah kawan SD ku dulu"

"Kenapa kau ragu menyapaku?" tanyaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun