Membantu siswa mempertimbangkan hipotesis dari yang lainnya.
Memusatkan perhatian siswa pada contoh tertentu.
Membantu siswa berbicara tentang dan menilai strategi berpikir yang mereka gunakan.
4. Sistem Pendukung
Sistem yang mendukung model pencapaian konsep mencakup semua sarana, bahan, dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model tersebut. Sarana pendukung dapat berupa gambar, foto, diagram, slide, tape, LKS, dan data yang terpilih yang disusun dalam bentuk unit yang berfungsi.
5. Dampak Instruksional dan Pengiring
Dampak instruksional model pencapaian konsep adalah hasil belajar yang dihasilkan langsung dari mengarahkan siswa ke tujuan yang diharapkan. Dampak pengiring model pencapaian konsep adalah hasil belajar lainnnya yang dihasilkan oleh proses pembelajaran, yang memungkinkan siswa mengalami proses belajar secara langsung tanpa bimbingan langsung dari guru. (Joice dan Well,1992: 153-155).
- Tujuan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
Menurut Ni Made dalam Widiastuti (2014: 24) Tujuan dari penerapan model pembelajaran pencapaian konsep dalam proses pembelajaran adalah untuk menciptakan suasana yang responsive antara siswa dan guru serta antara siswa dan guru. Ini akan mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mereka.
Namun, menurut Usman dalam Widiastuti (2014: 24), ada dua tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran pencapaian konsep:
1. Tujuan Isi
Menurut Eggen dan Kauchak dalam Huda (2014: 84), tujuan isi dari model pembelajaran pencapaian konsep adalah untuk memperkaya suatu konsep. Selain itu, akan bermanfaat bagi siswa untuk memahami hubungan antara konsep-konsep yang terkait dan digunakan untuk review. Dengan kata lain, penggunaan model pembelajaran pencapaian konsep ini akan lebih efektif jika siswa sudah tahu tentang konsep yang akan dipelajari daripada jika mereka baru saja mempelajarinya. Untuk menerapkan model pembelajaran pencapaian konsep ini, dua hal penting yang harus diperhatikan adalah: