nama : diana marsono
nim : 42321010027
kuiz K14
pendidikan anti korupsi dan etik UMB
dosen : Apollo, prof.Dr,M.Si.Ak
Ghulam Shabbir dan Mumtaz Anwar
Abstrak
Korupsi bukanlah fenomena baru; kita hidup dengannya sejak lahir dari institusi pemerintah. Korupsi memiliki dua dimensi; public korupsi sektor dan korupsi sektor swasta. Sektor public korupsi berarti, "penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi". Untuk salib analisis negara, korupsi sektor publik terutama difokuskan. Dalam studi ini, kami telah menganalisis 41 negara berkembang untuk menyelidiki penentu korupsi. Determinan korupsi dibagi lagi menjadi determinan ekonomi dan determinan nonekonomi.
Ekonomi faktor penentu termasuk kebebasan ekonomi, globalisasi, tingkat pendidikan, distribusi pendapatan dan tingkat pendapatan rata-rata. Non-ekonomi Daftar determinan terdiri atas kebebasan pers, demokrasi dan pangsa populasi yang berafiliasi dengan agama tertentu. Temuan empiris dari studi menunjukkan bahwa; semua determinan ekonomi berhubungan negatif dengan tingkat persepsi korupsi kecuali distribusi pendapatan dan determinan nonekonomi tidak secara signifikan menjelaskan variasi dalam tingkat korupsi.Â
Hal ini menunjukkan bahwa sosial-politik dan agama norma sangat lemah sehingga tidak dapat mempengaruhi tingkat korupsi di dalamnya negara. Kontribusi agama dalam kehidupan praktis masyarakat sangat besar sedikit, sehingga nilai-nilai budaya negara-negara berkembang tidak berbasis agama. Oleh karena itu, persepsi tingkat korupsi tidak dipengaruhi oleh agama. Studi ini menyimpulkan bahwa pemerintah harus fokus pada faktor ekonomi untuk mengekang tingkat korupsi.
1. Perkenalan