Jiwa jurnalis dalam dirinya mulai memunculkan barisan matriks pertanyaan dalam lobus frontalnya.
'Kebetulankah ini ? Atau ini hanya imajinya sajakah?'Â satu dari pertanyaan dasar telah berkembang dalam logikanya. Â "Dasar Rio gila," umpat Ryu pelan.Â
Sebentar ia pandangi rumah lawas yang eksteriornya benar-benar tak layak pandang. Dindingnya penuh jamur, ada beberapa bagian tembok yang catnya mengelupas, juga plafon rumah yang jebol di beberapa bagian. Siapa pun penghuninya seharusnya menata ulang rumah tinggal itu.
Namun segera kakinya mengajak Ryu melangkah pergi, meninggalkan rumah dengan gerbang karatan itu.
[*Solo...kala pikiran membawakan masa lalu kepadaku]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H