Mohon tunggu...
Dhimas Soesastro
Dhimas Soesastro Mohon Tunggu... -

Dhimas Soesastro; ini bukan nama sebenarnya, tetapi hanyalah sebuah Nama Pena untuk menulis sastra. Nama pena ini kupilih untuk menyatukan aku,ayah dan kakek.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koin Terakhir Untuk Ayah

17 April 2012   07:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14215111611322937955

“…sebaiknya Anda tidak melakukan perlawanan! Ingat keselamatan Anda, putri Anda dan anak-anak di arena permainan ini!” laras pistol terasa semakin kuat menekan perut Syahid.

“.. baik.. baik…, saya tidak akan melakukan perlawanan, tetapi bagaimana dengan anak saya???” Syahid setengah menahan teriakannya.

“ayah.. ayah.. ada apa ayah…?? mereka ini siapa ayah… kenapa mereka mau jahat kepada Ayah??” Salwa mulai curiga dan perlahan histeris.

“tidak nak.. tidak.. mereka teman ayah.. Salwa jangan takut ya…, nanti juga om om ini akan pergi….”

“… ayo, sebaiknya cepat ikuti kami!!! Kami sudah tidak punya cukup waktu, anda harus segera kami bawa ke kantor untuk menjalani pemeriksaan…”

“ya.. tapi bagaimana dengan anak saya..???!!!”

“jangan banyak pertanyaan!!, ikut kami atau kami akan tembak ditempat!!”

“ayaah…. jangan tembak ayah saya….!!” Salwa meronta-ronta dalam cengkraman lelaki kekar lainnya.

" Kamu jahat!! Om Jahat!! Kalian semua jahaaaat!!”

Para lelaki kekar berambut cepak itu tidak memperdukikan tangisan histeris Salwa… mereka segera membekuk tangan Syahid.

Orang orang di sekitar arena permainan hanya terdiam heran. Sebagian menyingkir menjauhi lokasi, sebagian lagi memandangi penuh rasa ingin tau dengan mimik tegang. Sementara itu, di luar beberapa mobil Polisi sudah dalam kondisi siap siaga. Nyala lampu sirinenya kelap kelip menyilaukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun