Mohon tunggu...
Dhiara DivaAsmaradhani
Dhiara DivaAsmaradhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercubuana, Manajemen (43121010252) Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selamat datang dan selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Etika dan Hukum Platon

25 Mei 2022   17:04 Diperbarui: 25 Mei 2022   17:18 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Etika dan Hukum. Materi yang akan dibahas adalah Pengertian Etika dan Hukum, Mengapa Etika dan Hukum penting dan Contoh kasus dari etika dan hukum. 

  1. Etika 

Didalam kehidupan, ada yang dinamakan sebagai norma atau aturan. Etika adalah cabang dari filsafat, dimana didalamnya membicarakan tentang nilai baik atau buruknya seseorang. 

Etika bisa disebut juga dengan filsafat moral. Etika juga membicarakan tentang pertimbangan-pertimbangan tindakan baik atau buruk dalam hubungan antar manusia. 

Tanpa adanya norma atau aturan, manusia akan menjalani kehidupan yang tidak terarah dan semena-mena. Etika juga dapat diartikan sebagai konsep penilaian atau kebaikan dari tindakan sosial seseorang berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok. 

Di dalam etika sendiri terdapat unsur utama yang membentuknya atau yang biasa disebut moral. Dan dalam pengelompokannya etika secara umum terdiri dari etika deskriptif, etika normatif, etika deontologi dan etika teleologi. 

dokpri
dokpri

Etika berasal dari kata Yunani Kuno, yaitu Ethos dalam bentuk tunggal yang memiliki banyak arti seperti kebiasaan, adat, sikap, perasaan dan lain-lain. Menurut interpretasi standar Aristoteles Nichomachean, etika dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perbuatan manusia. 

Dalam etika, Aristoteles mengidentifikasikan kebajikan moral sebagai hexis, dalam Buku II , Bab 4. Dia menegaskan identitas ini  meninjau hal-hal yang ada di dalam jiwa, dan menghilangkan perasaan impuls yang kita pasif dan kapasitas yang kita miliki secara alami. Tetapi pertama-tama dia menemukan hal seperti apa kebajikan, dengan mengamati bahwa kebaikan tidak pernah ada dalam tindakan tetapi hanya pada pelaku.

Ini adalah klaim besar yang meliputi seluruh etika, dan salah satu yang kita butuhkan untuk tetap memperhatikan. Tidak ada tindakan yang baik atau adil atau berani karena kualitas itu sendiri. Kebajikan memanifestasikan dirinya dalam tindakan, kata Aristoteles, hanya ketika seseorang bertindak sambil menahan diri dengan cara tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun