"Tapi Diandra yang gak bener ngebersihin lantainya. Kamu sengaja kan biar aku jatuh, terus kamu yang menang lagi lomba?" Ucapku pada Diandra
"Ngga Bi, gak kayak gitu, a-aku gak ada niatan buat nyelakain kamu, a-aku minta maaf." Diandra menangis
"Alah gausah boong, pasti kamu sengaja! Gara gara kamu aku gabisa jalan lagi. Aku banci Diandra!" Teriakku sehingga seisi ruangan dapat mendengar suaraku
"Sebaiknya kamu istirahat" Ucap Mama, dan akupun memutuskan untuk beristirahat.
Papa membawa Diandra pergi dari ruanganku, mungkin menenangkan Diandra atau apalah aku tidak mau tahu.
Keesokan harinya ketika aku terbangun dari tidurku, Diandra ada di sampingku, ia menyapaku dengan senyuman manisnya.
"Ngapain kamu disini? Bukan nya hari ini harus sekolah?" Tanyaku
"Hari ini aku izin untuk merawatmu." Ucap Diandra
"Aku gak butuh kamu, mending kamu pergi aja dari sini, mana Mama Papa?"
"Mereka kan pergi bekerja, jadi aku yang bertugas merawatmu sebelum suster yang Papa bayar untuk merawatmu datang."
"Kamu pergi aja deh! Aku bilang aku ga butuh kamu!"
"T-tapi kalau kamu mau apa apa kan susah."